Banjir stok minyak AS, harga minyak mentah kembali ambles



KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak kembali jatuh setelah data stok minyak Amerika Serikat (AS) dari American Petroleum Institute (API) secara mengejutkan bertambah. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi kelanjutan harga minyak yang sebelumnya mendapat angin segar dari kenaikan permintaan pasca pelonggaran kebijakan penguncian yang dilakukan sejumlah negara. 

Pelemahan harga emas hitam juga memperpanjang penurunan yang sudah terjadi sejak Rabu (27/5) karena ketidakpastian tentang komitmen Rusia terhadap pengurangan produksi minyak menjelang pertemuan OPEC+ pada 9 Juni mendatang.

Kamis (28/5), pukul 14.00 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun 3% atau 98 sen menjadi US$ 31,83 per barel. Posisi ini membaik setelah sempat tergelincir sebanyak 5% ke level terendah $ 31,14 pada awal sesi.


Baca Juga: Stok minyak AS kembali luber, harga minyak mentah WTI dan Brent kompak turun US$ 1

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures juga turun 2% atau 71 sen menjadi US$ 34,03 per barel.

"Data API tentang peningkatan persediaan minyak sangat tak terduga. Ini juga membuat pengumuman data Energy Information Administration (EIA) hari ini akan dipantau lebih cermat. Pelemahan harga minyak juga membebani pasar Asia," kata Jeffrey Halley, Senior Market Analyst OANDA.

Seperti diketahui, data dari kelompok industri AS, API menunjukkan, stok minyak mentah naik 8,7 juta barel pada pekan yang berakhir 22 Mei lalu. Angka ini jauh di atas ekspektasi analis yang memperkirakan adanya penurunan stok 1,9 juta barel.

Lebih lanjut data API menunjukkan, stok bensin naik 1,1 juta barel, lebih dari 10 kali perkiraan analis. Stok diesel dan minyak pemanas juga bertambah 6,9 juta barel, hampir empat kali lipat dari yang diperkirakan.

"Dengan data ini, kini pelaku pasar juga akan mencerna hasil pertemuan OPEXC+ mendatang," lanjut Stephen Innes, Chief Global Markets Strategist AxiCorp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari