JAKARTA. Strategi PT Bank Pembangunan Daerah Aceh (Bank Aceh) bertahan untuk tidak mengerek bunga kredit di era biaya dana nan mahal patut diacungi jempol. Padahal, setidaknya bank-bank umum telah menaikkan bunga kredit dua kali di sepanjang tahun lalu akibat dari menanjaknya BI Rate atawa suku bunga acuan. Busra Abdullah, Direktur Utama Bank Aceh mengatakan, pihaknya memutuskan tidak menaikkan bunga kredit demi mencegah perlambatan pertumbuhan kredit, termasuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Abrakadabra, hasilnya pun cukup memuaskan. Penyaluran kredit bank milik Pemerintah Daerah Aceh ini tetap mencatatkan pertumbuhan sedikitnya 15% di sepanjang tahun lalu menjadi Rp 11,5 triliun. “Dan, NPL nett kami terjaga di posisi 1,1%. Itu akan terus kami jaga hingga dibawah 1% tahun ini,” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (21/3).
Bank Aceh bertahan tidak mengerek bunga kredit
JAKARTA. Strategi PT Bank Pembangunan Daerah Aceh (Bank Aceh) bertahan untuk tidak mengerek bunga kredit di era biaya dana nan mahal patut diacungi jempol. Padahal, setidaknya bank-bank umum telah menaikkan bunga kredit dua kali di sepanjang tahun lalu akibat dari menanjaknya BI Rate atawa suku bunga acuan. Busra Abdullah, Direktur Utama Bank Aceh mengatakan, pihaknya memutuskan tidak menaikkan bunga kredit demi mencegah perlambatan pertumbuhan kredit, termasuk menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Abrakadabra, hasilnya pun cukup memuaskan. Penyaluran kredit bank milik Pemerintah Daerah Aceh ini tetap mencatatkan pertumbuhan sedikitnya 15% di sepanjang tahun lalu menjadi Rp 11,5 triliun. “Dan, NPL nett kami terjaga di posisi 1,1%. Itu akan terus kami jaga hingga dibawah 1% tahun ini,” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (21/3).