Bank adu gesek bisnis kartu kredit



JaKARTA. Tahun ini adalah tahun penuh perjuangan bagi bisnis kartu kredit. Pembatasan kepemilikan kartu mempersulit ruang gerak bisnis kartu kredit. Namun, hingga kuartal III tahun ini, bank-bank penguasa bisnis kartu kredit masih bernasib mujur.

Tengok saja Bank Central Asia (BCA). Dari sisi kucuran kredit, kartu plastik BCA mampu tumbuh 20,6% menjadi Rp 8,18 triliun per September 2014 lalu.

Santoso, Kepala Divisi Kartu Kredit BCA menyatakan, situasi ekonomi yang melambat tidak mengadang kucuran pinjaman kartu kredit. Bank milik Grup Djarum ini menggenjot kucuran kredit dengan membidik segmen keluarga, kelas menengah dan penikmat lifestyle.


BCA juga menggenjot segmen nasabah premium serta  pehobi travelling. “BCA terus memperkuat kerjasama dengan berbagai merchant seperti Electronic Solution, Garuda, dan sebagainya, untuk meningkatkan kredit," kata Santoso kepada KONTAN, Selasa (11/11).

Genjot transaksi

Nasib sama dialami Bank BNI. Kucuran kredit lewat bisnis kartu kredit mencapai Rp 5,95 triliun, naik 12,9% dibandingkan tahun lalu. “Ini karena BNI fokus pada loyalitas pelanggan yang efektif meningkatkan jumlah transaksi dan jumlah dana transaksi," ujar Grace Pongsamma, VP Credit Card and Acquiring Business Bank BNI.

Demi menggenjot kucuran pinjaman, BNI akan memperbanyak kerjasama. BNI juga akan meluncurkan beberapa produk kartu kredit baru.

Dari sisi volume transaksi, BNI tengah membidik transaksi pebisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). BNI lebih berharap pada volume transaksi, sebab secara jumlah, pengguna kartu kredit BNI menyusut menjadi 1,61 juta dari sebelumnya 1,62 juta pada September 2013,

Sama halnya dengan BCA yang hanya membidik target pertumbuhan pesimistis. Saat ini, pengguna kartu kredit BCA sebanyak 2,5 juta. Angka ini hanya tumbuh sekitar 4%–5% dari posisi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan