Bank Agroniaga beralih nama menjadi BRI Agro



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) atawa BRI Agro resmi bersulih nama setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia (BI) melalui surat keputusan Nomor 14/72/KEP.GBI/2012 tertanggal 10 Oktober 2012. Sebelumnya, BRI Agro dikenal sebagai PT Bank Agroniaga Tbk.

Perusahaan yang sudah 23 tahun mengembangkan aktivitas usaha pembiayaan agrobisnis ini resmi diakuisisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) pada 3 Maret 2011. Adapun, saat ini, kepemilikan saham perusahaan sebanyak 79,78% dikempit oleh bank pelat merah tersebut, 14% oleh Dana Pensiun Perkebunan, dan sisanya 6,22% tersebar di masyarakat.

Heru Sukanto, Direktur Utama BRI Agro mengaku, merogoh kocek sekitar Rp 650 juta untuk publikasi ganti nama dan logo baru perseroan. "Jumlah ini tidak banyak karena, jaringan kantor perseroan sendiri belum banyak," ujarnya ditemui KONTAN, Senin (19/11).


Sekadar informasi saja, BRI Agro beroperasi melalui 9 kantor cabang, 9 kantor cabang pembantu, dua kantor kas, dan 32 mesin Anjungan Tunai Mandiri. Perseroan berencana menambah dua kantor cabang baru di Rantau Prapat dan Makassar yang akan dibuka tahun ini juga.

Per September 2012, BRI Agro tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp 2,195 triliun atau naik 18,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 1,855 triliun. Sebanyak 60% di antaranya mengalir ke sektor agribisnis, dan sisanya merupakan non-agribisnis.

Dari sisi aset, BRI Agro membukukan penurunan 7%, yaitu dari Rp 3,444 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi hanya Rp 3,189 triliun pada periode yang sama 2012. "Penurunan aset salah satunya sebagai dampak dari strategi baru perseroan melepas dana mahal," terang Heru.

Tak heran, dana pihak ketiga (DPK) perseroan juga melorot hingga 11% menjadi Rp 2,422 triliun. Terdiri dari deposito sebesar Rp 1,722 triliun, giro Rp 508,457 miliar, dan tabungan Rp 191,690 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: