Bank akan gunting bunga kredit mikro



JAKARTA. Perbankan terus memutar otak untuk memangkas suku bunga kredit mikro. Pasalnya, bank memberikan bunga kredit mikro tinggi dengan alasan risiko kredit dan biaya operasional tinggi. Misalnya, risiko tinggi karena agunan tidak maksimal dan minim literasi keuangan. Kemudian, biaya operasional tinggi karena peminjam kredit berasal dari daerah-daerah.

Direktur Mikro dan Bisnis PT Bank Mandiri Tbk Tardi menyampaikan, pihaknya akan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit sejalan dengan memasuki era bunga kredit rendah. Perusahaan akan berusahaan menurunkan bunga kredit mikro setelah ada penurunan biaya dana atau cost of fund. "Kami akan menurukan bunga kredit mikro pada kisaran 1%-2% di tahun ini," kata Tardi, Selasa (15/3).

Ia mengakui, Mandiri masih menerapkan bunga kredit mikro dua digit, karena risiko kredit yang masih tinggi. Nah, bunga kredit bisa turun secara perlahan dengan penyesuaian sumber dana. Berdasarkan data suku bunga dasar kredit (SBDK) Mandiri tercatat tingkat bunga kredit mikro Mandiri sebesar 19,25%, sedangkan SBDK kredit korporasi 10,50%.


Direktur Bisnis dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Muhammad Irfan mengatakan, pihaknya tengah menghitung peluang penurunan bunga kredit mikro setelah bunga deposito turun karena arahan batas atas (capping) bunga deposito. "Saat ini, BRI memberikan bunga kredit mikro antara 20%-22%," ucapnya.

Tanpa menyebutkan potensi penurunan bunga, Irfan bilang biaya operasional adalah penyebab suku bunga kredit mikro tinggi. Misalnya, BRI memiliki banyak gerai mikro bernama Teras BRI dan merekrut banyak tenaga kerja untuk mencapai pengusaha mikro ke berbagai daerah di Indonesia. Bisnis mikro adalah sistem jemput bola yang membutuhka biaya besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini