KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk (
BANK) telah merilis laporan keuangan untuk semester I-2023. Sepanjang paruh pertama tahun ini, Bank Aladin mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 96,25 milliar, membengkak 19,16% (YoY) dari Rp 80,77 miliar di tahun 2022. Berdasarkan laporan keuangan Bank Aladin, terjadi lonjakan beban operasional Bank Aladin secara konsolidasian sekitar 94,54% menjadi Rp 204,84 miliar di semester I-2023, dari Rp 105,29 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil rugi operasional pun meningkat 19,16% menjadi Rp 95,77 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 80,37 miliar. Beban tenaga kerja tercatat naik 55,36% secara tahunan dari Rp 60,56 miliar menjadi Rp 94,09 miliar di semester I/2023. Selain itu, beban promosi juga melesat 397,70% secara tahunan dari Rp 6,11 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 30,41 miliar pada semester I-2023.
Baca Juga: Bank Aladin Tawarkan Tabungan Ala Impian dengan Indikasi Bagi Hasil Setara 5,5% Penurunan pendapatan usaha lainnya juga tercatat menurun 3,82% dari yang sebelumnya Rp 11,77 miliar menjadi Rp 11,32 miliar pada semester I-2023. Ekuitas Bank Aladin pun ikut menyusut 3,08% year to date menjadi Rp 3,04 triliun pada semester I-2023 dari Rp 3,14 triliun pada Desember 2022. Aset Bank Aladin meningkat 9% year to date menjadi Rp 5,16 triliun dari sebelumnya Rp 4,7 Triliun pada Desember 2022. Meski begitu Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan, Bank Aladin berhasil mengakuisisi lebih dari 2,8 juta nasabah yang telah teregistrasi. Hal ini mendorong pertumbuhan DPK Bank menjadi Rp1,3 Triliun pada semester I-2023, naik 64,6% dibandingkan dengan posisi Desember 2022 sebesar Rp 795 miliar. “Bank Aladin Syariah ingin tumbuh dengan sustainable, sehingga optimalisasi digital harus berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dan dalam membangun kolaborasi yang efektif dengan mitra-mitra strategis kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/7). Sementara itu Bank Aladin Syariah mencatat menyalurkan pembiayaan outstanding lebih dari Rp 2,1 triliun pada semester I-2023, tumbuh 50,4% dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 1,4 Triliun. Kenaikan ini berasal dari produk pembiayaan invoice financing, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi untuk nasabah UMKM & korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel. Pembiayaan tersebut berasal dari kolaborasi ekosistem Bank dengan Alfamart sehingga kualitas pembiayaan Bank terjaga sangat baik dengan rasio NPF di level 0,00%. “Kami terus melakukan berbagai langkah yang inovatif melalui terobosan-terobosan dalam menyediakan produk dan layanan digital yang relevan dan beretika dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariah. Komitmen kami terhadap prinsip syariah menjadi pijakan utama Bank Aladin Syariah serta mendorong inklusi keuangan masyarakat Indonesia khususnya keuangan syariah di Indonesia,” lanjut Dyota.
Baca Juga: Bank Aladin Syariah Akuisisi Lebih dari 2,4 Juta Nasabah Hingga Kuartal I-2023 Sedangkan pendapatan pengelolaan dana bank sebagai mudharib juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 504,7% dari Rp23,3 miliar per Juni 2022 menjadi Rp 140,92 miliar per Juni 2023. Di tahun ini, Bank telah meluncurkan QRIS dan Corporate Internet Banking untuk memperluas layanan perbankan ke segmen ritel dan segmen korporasi. Tidak hanya itu, pada kuartal ini Bank terus memperkuat kemitraannya dengan ekosistem Alfamart dengan melanjutkan peluncuran fitur Tarik Setor Tunai (Tarsetun) di gerai Alfamidi yang mempunyai lebih dari 2000 gerai di seluruh Indonesia. Kerjasama ini mencerminkan eksekusi lanjutan dari kerjasama dengan Alfamart grup dan dipercaya akan mempermudah serta mendekatkan masyarakat khususnya segmen underbanked dengan transaksi perbankan untuk kebutuhan sehari-hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi