Bank Aladin gandeng Alfamart untuk tingkatkan layanan bagi konsumen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank digital syariah, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mengumumkan akan berkolaborasi dengan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) melalui layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline (omnichannel).

Ekonom sekaligus Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai, sinergi antara kedua perusahaan tersebut akan menguntungkan konsumen dan nasabah dari sisi kemudahan ke depannya. “Konsumen akan dimudahkan, karena nanti kecenderungannya kan sekarang beli apapun bisa dengan online, termasuk di Alfamart,” ujar Aviliani, Kamis (8/7).

Aviliani mengatakan, potensi pemberian diskon maupun potongan juga dapat menguntungkan konsumen. Kendati demikian, menurutnya hal tersebut wajar karena di masa pandemi ini, kebutuhan belanja online lebih tinggi dibandingkan offline. 


Baca Juga: Kementerian BUMN usul gelontorkan PMN Rp 9 triliun ke BNI dan BTN pada tahun 2022

Selain konsumen, Aviliani menerangkan, kedua perusahaan juga diuntungkan atas kolaborasi tersebut. Menurutnya, dari sisi Bank Aladin, diuntungkan dengan jutaan database konsumen, karena Alfamart merupakan salah satu minimarket terbesar di Indonesia dengan puluhan ribu gerai. “Bank Aladin-nya diuntungkan dia bisa men-detect data tentang perilaku konsumen sehingga nanti bisa dilihat kalau orang yang belanjanya rata-rata sebulan sekian, wah, dia bisa disasar untuk dapat pinjaman,” tuturnya.

Sedangkan dari sisi Alfamart, Aviliani membeberkan bahwa masuknya Bank Aladin bisa menambah opsi pembayaran digital di minimarket tersebut. Sebab, prospek ke depannya seluruh transaksi akan diprioritaskan melalui pembayaran digital (cashless).

Aviliani menambahkan, sampai saat ini sektor perbankan syariah belum digarap secara maksimal, karena pertumbuhannya bahkan masih kurang dari 5%. Menurutnya, hal tersebut terjadi bukan karena masalah kurangnya pembiayaan, tapi lebih kepada sektor riil. 

Sehingga ke depan, perlu lebih didorong untuk menggarap sektor riil yang memiliki konsep syariah, yang saat ini jumlahnya di Indonesia masih sangat minim. “Jadi artinya semua menggalakkan bank syariah, baik digital syariah atau apapun, tapi kalau sektor riil-nya tidak banyak yang syariah kan jadi sama aja kaya bank konvensional,’’ Tandasnya.

Basuki Hidayat, Direktur Operasional Bank Aladin mengatakan, kolaborasi dengan Alfamart akan mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline serta mendigitalisasi akses ekosistem mitra tersebut ke dalam produk perbankan.

Baca Juga: Hingga Juni 2021, transaksi seluruh layanan e-channel Bank Mandiri capai Rp 1.800 T

"Hal ini kami yakini akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia mengingat Alfamart merupakan convenience store terbesar dan berlokasi di seluruh penjuru Indonesia sehingga dapat diakses oleh termasuk masyarakat yang saat ini belum terjangkau oleh layanan perbankan," kata Basuki dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/7).

Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Anggara Hans Prawira mengatakan, perkembangan sistem keuangan digital akan lebih kuat jika diintegrasikan dengan layanan fisik seperti Alfamart yang memiliki jaringan luas hingga 15.000 gerai saat ini.

Dia berharap kerja sama dengan Bank Aladin ini bisa menjadi solusi omnichannel syariah dan memperluas inklusi keuangan syariah.

Selanjutnya: Kementerian BUMN: Perkuat modal, BNI bakal rights issue hingga Rp 11,7 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi