KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia Tbk (
AMAR) mengantongi laba bersih sebesar Rp162,17 miliar per akhir September, dari sebelumnya masih menderita rugi Rp172,87 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Melansir laporan keuangan, Kamis (2/11), pencapaian tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp643,84 miliar per akhir September 2023, atau naik 28,29% (YoY) dari Rp501,84 pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan operasional lainnya juga meningkat menjadi Rp288,78 miliar atau naik 59,77% yoy dari Rp180,75 miliar pada tahun lalu.
Baca Juga: Amar Bank Bukukan Keuntungan pada Semester I, Ini Penopangnya Sementara beban operasional tercatat Rp347,76 miliar, menurun 7,46% YoY dari Rp375,78 miliar pada tahun lalu. Alhasil rasio beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Amar menurun ke level 83,53% per September 2023, dari sebelumnya di level 121,83% pada tahun lalu.
Dari sisi intermediasi, Bank Amar menyalurkan kredit sebesar Rp2,26 triliun selama sembilan bulan pertama 2023, atau tumbuh 15,42% YoY dari Rp1,96 triliun pada tahun lalu. Margin bunga bersih bank (NIM) meningkat ke level 18,78% per September 2023, dari sebelumnya di level 15,93%. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan NPL Net masing-masing di level 4,89% dan 6,99% per September 2023. Perlu diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan batasan maksimal NPL sebesar 5% untuk perbankan.
Baca Juga: OJK Pantau Terus Bank-Bank Kecil Dari sisi sumber dana pihak ketiga (DPK), Bank Amar menghimpun dana sebesar Rp826,28 miliar selama sembilan bulan pertama 2023, jumlah ini terkoreksi 38,34% yoy dari Rp1,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Alhasil,
loan to deposit rasio (LDR) atau rasio intermediasi (kredit) meningkat ke level 297,72% per akhir September 2023, dari sebelumnya 158,42% pada tahun lalu. Jika melihat rasio LDR yang melonjak ini, maka bank dapat dikatakan memiliki likuditas yang mengetat. Pasalnya BI menetapkan rasio LDR perbankan yang sehat secara umum berkisar antara 78%-92%. Total aset Bank Amar selama sembilan bulan pertama 2023 tercatat sebesar Rp4,44 triliun, tumbuh 20% dari Rp3,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto
