JAKARTA. Kredit konsumsi kini menjadi bidikan perbankan untuk mengerek kinerja di sisa tahun 2016. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit konsumsi masih bergerak positif jika dibandingkan kredit modal kerja ataupun investasi. Jika mengacu data per Mei 2016, kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 1.133,95 triliun dari akhir tahun sebesar Rp 1.105,76 triliun (lihat tabel). Direktur Utama Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, di saat permintaan kredit masih belum tumbuh besar, kredit konsumsi merupakan alternatif untuk mendongkrak pendapatan bunga. “Ketika penarikan kredit belum terlalu besar, yang bisa didorong adalah sektor konsumer,” kata Jahja, Senin (22/8). Untuk menggaet pendapatan lebih tinggi dari kredit konsumsi, strategi BCA adalah menaikkan volume kredit. Kredit konsumsi merupakan salah satu sektor kredit yang penyalurannya paling cepat terdongkrak efek penurunan suku bunga.
Bank andalkan kredit konsumsi
JAKARTA. Kredit konsumsi kini menjadi bidikan perbankan untuk mengerek kinerja di sisa tahun 2016. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit konsumsi masih bergerak positif jika dibandingkan kredit modal kerja ataupun investasi. Jika mengacu data per Mei 2016, kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 1.133,95 triliun dari akhir tahun sebesar Rp 1.105,76 triliun (lihat tabel). Direktur Utama Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, di saat permintaan kredit masih belum tumbuh besar, kredit konsumsi merupakan alternatif untuk mendongkrak pendapatan bunga. “Ketika penarikan kredit belum terlalu besar, yang bisa didorong adalah sektor konsumer,” kata Jahja, Senin (22/8). Untuk menggaet pendapatan lebih tinggi dari kredit konsumsi, strategi BCA adalah menaikkan volume kredit. Kredit konsumsi merupakan salah satu sektor kredit yang penyalurannya paling cepat terdongkrak efek penurunan suku bunga.