JAKARTA. Petani kakao di Kendari, Sulawesi Tenggara, boleh tersenyum riang. Mereka tak akan lagi kesulitan membiayai perkebunan kakao lantaran bakal memperoleh pinjaman dari Bank Andara. Menurut rencana, Bank Andara akan menyalurkan pinjaman kepada petani kakao melalui bank perkreditan ralyat (BPR) milik Pemerintah Sulawesi Tenggara, Bahteramas. Program fasilitas kredit ini berlaku selama sepuluh tahun. Kerjasama ini juga melibatkan PT Sulawesi Subur Sejahtera (SSS) dan PT Tanah Mas Celebes Indah. Direktur Utama Bank Andara, David L Yong, mengatakan fasilitas kredit modal kerja ini merupakan bentuk komitmen Bank Andara untuk mendukung dan mempermudah penyediaan akses keuangan kepada para petani kakao dalam mengembangkan usaha. Maklum, kakao merupakan komoditas yang potensial di wilayah Sulawesi Tenggara.
David mengatakan, Bank Andara akan memberikan kredit modal kerja sebesar Rp 5 juta untuk setiap satu hektar lahan petani kakao. Memang, petani yang menjadi target kredit ini adalah petani kecil. Targetnya, program ini bisa menyasar 1.000 hingga 2.000 petani. Dengan begitu, alokasi kredit diperkirakan bisa mencapai Rp 10 miliar. Akhir tahun lalu, jumlah petani yang mendapat penyaluran kredit modal kerja mencapai 160 orang. Direktur Utama PT SSS, Selina Sumbung, mengatakan kerjasama penyaluran kredit modal kerja oleh Bank Andara akan mengatasi persoalan klasik para petani di Sulteng seperti produktivitas yang rendah lantaran kemampuan modal terbatas. "Bank Andara memberikan tenggat 6 bulan -8 bulan bagi petani untuk mencicil kredit," kata Selina.