Bank antisipasi kredit macet sektor properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar mengantisipasi kredit bermasalah sektor properti pada 2018 ini. Hal ini karena berdasarkan data ada beberapa segmen properti seperti ruko, mall dan hotel yang mempunyai risiko kredit yang masih tinggi.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada mengakui, bisnis mall beberapa tahun terakhir sepi. "Karena perubahan gaya hidup masyarakat menjadi suka jalan jalan dan belanja online," kata Haryono kepada kontan.co.id, Selasa (20/2).

Namun menurut Haryono, pengelola mall tidak tinggal diam. Karena banyak pengelola mall yang sudah renovasi dan berubah ke arah yang bisa terukur.


Bank Mayapada menurut Haryono adalah berkoordinasi dan menjaga debitur agar bisa memenuhi kewajiban. Paling tidak untuk pembayaran bunga harus lancar.

Saat ini menurut Haryono kredit properti ke ruko, hotel dan mall menyumbang 10%-11% dari total kredit Bank Mayapada. Sebagai gambaran sampai kuartal 3 2017 lalu, realisasi kredit Bank Mayapada sebesar Rp 53,5 triliun. NPL properti Bank Mayapada pada 2017 lalu sebesar 1%.

Nixon Napitupulu, Direktur BTN bilang saat ini bank tidak banyak mempunyai kredit ke mall. "Kami membiayai mall yang menyatu dengan apartemen atau mixed use," kata Nixon kepada kontan.co.id, Selasa (20/2). Untuk kredit pertokoan sebagian besar memang menyatu dengan perumahan.

Sebagai gambaran, pada November 2017, ada dua segmen properti yang mempunyai NPL cukup tinggi. Pertama adalah apartemen dengan tipe sampai 21 meter persegi yang mempunyai NPL 5,98%. Kedua adalah NPL kredit pemilikan ruko atau rukan sebesar 4,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati