JAKARTA. Menjelang pertengahan tahun, perbankan harus menyiapkan pundi-pundi valas. Sebab, periode Mei hingga Juni 2016, merupakan puncak pembayaran dividen beberapa korporasi besar baik untuk pemegang saham lokal maupun asing. Selain itu, pada akhir Juni 2016, merupakan saat di mana korporasi membayar pinjaman valas. PT Bank Permata Tbk salah satu yang telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi kebutuhan valas pertengahan tahun ini. Bank yang 44,6% sahamnya dimiliki Astra Internasional dan Standard Chartered Bank ini, sudah mempersiapkan kebutuhan valas dari mekanisme jual beli dan interbank. “Bank sudah mempersiapkan diri dan mempunyai likuiditas yang cukup,” ujar Direktur Wholesale Banking Bank Permata Anita Siswadi, Selasa, (31/5). Anita mengatakan, karena sudah menjadi pola tahunan, bank maupun Bank Indonesia sudah siap dengan kenaikan volume valas dan likuiditas valas pada pertengahan tahun. Menurut Anita, selain pembayaran dividen dan pinjaman korporasi, kebutuhan valas sampai akhir Juni juga dipengauhi oleh kebaijakan hedging untuk pinjaman korporasi luar negeri dan peraturan penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri.
Bank antisipasi lonjakan kebutuhan valas
JAKARTA. Menjelang pertengahan tahun, perbankan harus menyiapkan pundi-pundi valas. Sebab, periode Mei hingga Juni 2016, merupakan puncak pembayaran dividen beberapa korporasi besar baik untuk pemegang saham lokal maupun asing. Selain itu, pada akhir Juni 2016, merupakan saat di mana korporasi membayar pinjaman valas. PT Bank Permata Tbk salah satu yang telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi kebutuhan valas pertengahan tahun ini. Bank yang 44,6% sahamnya dimiliki Astra Internasional dan Standard Chartered Bank ini, sudah mempersiapkan kebutuhan valas dari mekanisme jual beli dan interbank. “Bank sudah mempersiapkan diri dan mempunyai likuiditas yang cukup,” ujar Direktur Wholesale Banking Bank Permata Anita Siswadi, Selasa, (31/5). Anita mengatakan, karena sudah menjadi pola tahunan, bank maupun Bank Indonesia sudah siap dengan kenaikan volume valas dan likuiditas valas pada pertengahan tahun. Menurut Anita, selain pembayaran dividen dan pinjaman korporasi, kebutuhan valas sampai akhir Juni juga dipengauhi oleh kebaijakan hedging untuk pinjaman korporasi luar negeri dan peraturan penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri.