JAKARTA. Langkah Grup Sinarmas mengambilalih Asia Resource Minerals Plc (ARMS), induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), masih menyisakan kontroversi. Kabar teranyar, Raiffeisen Bank International AG (RBI), bank asal Austria, menggugat Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE), anak usaha Grup Sinarmas. Permohonan gugatan dilayangkan ke Eastern Carribean Supreme Court, pada 29 Juli 2015. RBI, yang sebelumnya menguasai 23,81% saham ARMS, meminta ACE dilikuidasi. Pasalnya, ACE tak kunjung membayar utang ke RBI senilai US$ 120 juta. "ACE tidak mampu membayar utang pada saat jatuh tempo," tulis RBI dalam berkas gugatan ke ACE, yang salinannya diterima KONTAN, Jumat (4/9). RBI masuk dalam pusaran ARMS berawal dari perjanjian pinjaman dengan debiturnya: Maxima Vale Holding Limited, PT Samudra Pacific Marine dan Ravenwood Acquisition Company Limited (Ravenwood). Perjanjian itu diteken pada 20 Desember 2011, 14 November 2012 dan 22 November 2013. Namun, Ravenwood mengalami gagal bayar. Alhasil, bank asal Austria ini efektif mengambilalih 57,36 juta saham atau 23,81% saham ARMS.
Bank asal Austria gugat anak Sinarmas
JAKARTA. Langkah Grup Sinarmas mengambilalih Asia Resource Minerals Plc (ARMS), induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), masih menyisakan kontroversi. Kabar teranyar, Raiffeisen Bank International AG (RBI), bank asal Austria, menggugat Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE), anak usaha Grup Sinarmas. Permohonan gugatan dilayangkan ke Eastern Carribean Supreme Court, pada 29 Juli 2015. RBI, yang sebelumnya menguasai 23,81% saham ARMS, meminta ACE dilikuidasi. Pasalnya, ACE tak kunjung membayar utang ke RBI senilai US$ 120 juta. "ACE tidak mampu membayar utang pada saat jatuh tempo," tulis RBI dalam berkas gugatan ke ACE, yang salinannya diterima KONTAN, Jumat (4/9). RBI masuk dalam pusaran ARMS berawal dari perjanjian pinjaman dengan debiturnya: Maxima Vale Holding Limited, PT Samudra Pacific Marine dan Ravenwood Acquisition Company Limited (Ravenwood). Perjanjian itu diteken pada 20 Desember 2011, 14 November 2012 dan 22 November 2013. Namun, Ravenwood mengalami gagal bayar. Alhasil, bank asal Austria ini efektif mengambilalih 57,36 juta saham atau 23,81% saham ARMS.