Bank asal China kuasai daftar bank terbesar di dunia



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. New York mungkin merupakan ibukota keuangan dunia. Tetapi China adalah rumah bagi bank-bank terbesar di dunia.

Seperti diberitakan CNN, S&P Global Market Intelligence melaporkan pemeringkatan tahunan terbarunya. Hasilnya, empat posisi teratas diisi oleh perbankan China.

S&P mencatat, terlepas dari perang perdagangan dan masalah mata uang, empat bank terbesar China masih mampu menumbuhkan total aset gabungannya sebesar 1% pada 2018 menjadi US$ 13,8 triliun.


Daftar tersebut dipimpin oleh Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) yang mempertahankan gelarnya sebagai bank terbesar di dunia. ICBC adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang telah mengumpulkan aset lebih dari US$ 4 triliun.

Aset sebesar itu kira-kira setara dengan gabungan antara Citigroup dan Wells Fargo.

Tiga bank terbesar asal China berikutnya adalah China Construction Bank, Agricultural Bank of China dan Bank of China. Ketiga bank BUMN China tersebut masing-masing punya aset lebih dari US$ 3 triliun.

Di sisi lain, perbankan asal Amerika memang masih menunjukkan pertumbuhan. Namun mereka masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengejar ketertinggalan dengan rekan-rekan mereka di China.

Dalam daftar tersebut, hanya ada dua bank asal AS yang masuk peringkat sepuluh besar. Keduanya adalah JPMorgan Chase dan Bank of America.

JPMorgan, yang memiliki aset sebesar US$ 2,6 triliun memperkuat perannya sebagai raja bank Amerika setelah membukukan rekor laba dan pendapatan.

Sementara itu sejumlah bank terkenal asal Amerika Serikat lain masih berkutat dengan sejumlah masalah. Wells Fargo misalnya masih terus berjuang untuk melewati skandal yang membelitnya selama dua setengah tahun terakhir. 

Alhasil, Citigroup mampu melampaui Wells Fargo untuk menjadi bank terbesar ketiga di Amerika Serikat dari sisi aset.

Bank-bank besar akan menjadi sorotan lagi di minggu ini seiring musim laporan keuangan. Goldman Sachs (GS) dan Morgan Stanley (MS) berada di bawah tekanan untuk menunjukkan senjata perdagangan mereka dengan tetap tenang di pasar keuangan global yang dimulai tahun 2019.

Editor: Tendi Mahadi