JAKARTA. Seretnya aliran kredit perbankan nasional masih menjadi penyebab utama lambatnya pertumbuhan sektor riil. Perbankan mengaku sulit meningkatkan kucuran kredit. Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, saat ini masyarakat masih menganggap suku bunga kredit perbankan tinggi. "Padahal, suku bunga kredit sekarang ini adalah yang paling rendah," kata Sigit kepada KONTAN akhir pekan lalu. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) Jumat (3/9) lalu, perbankan asing dan campuran merupakan bank yang paling gencar menurunkan suku bunga kredit. Per Juli 2010, keduanya menurunkan bunga kredit rata-rata 14 basis poin (bsp) alias 0,14%. Sementara bank pemerintah hanya turun 0,02% dan swasta turun 0,06%.
Bank asing gencar turunkan suku bunga kredit
JAKARTA. Seretnya aliran kredit perbankan nasional masih menjadi penyebab utama lambatnya pertumbuhan sektor riil. Perbankan mengaku sulit meningkatkan kucuran kredit. Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, saat ini masyarakat masih menganggap suku bunga kredit perbankan tinggi. "Padahal, suku bunga kredit sekarang ini adalah yang paling rendah," kata Sigit kepada KONTAN akhir pekan lalu. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) dalam Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) Jumat (3/9) lalu, perbankan asing dan campuran merupakan bank yang paling gencar menurunkan suku bunga kredit. Per Juli 2010, keduanya menurunkan bunga kredit rata-rata 14 basis poin (bsp) alias 0,14%. Sementara bank pemerintah hanya turun 0,02% dan swasta turun 0,06%.