JAKARTA. Bank-bank asing mulai tersenggol dampak likuiditas ketat. Bank asing mulai haus dana. Maklum, mereka giat betul mengucurkan kredit. Ini terlihat dari laporan keuangan empat bank asing, yaitu ABN Amro, Citibank, HSBC, dan Standar Chartered. Keempat bank asing ini membukukan pertumbuhan kredit yang melaju kencang, meninggalkan pertumbuhan dana masyarakat.Kredit yang mengalir deras itu berubah mencekik bank, ketika likuiditas di pasar mulai kering. Untuk memenangkan persaingan merebut dana, bank asing berani memasang bunga tinggi dibandingkan bank lokal. Analis perbankan, Mirza Adityaswara, menilai bank asing lebih terdesak likuiditas karena gerak mereka dalam mengumpulkan dana murah tak segesit bank-bank lokal. Bank lokal bisa unggul karena punya jaringan yang lebih luas.Kebanyakan bank asing mengandalkan deposito untuk menjangkau dana masyarakat. Di saat likuiditas seret, bank asing mau tak mau harus menaikkan bunga deposito. Kebanyakan nasabah deposito adalah para pencari yield tinggi. Ujung-ujungnya, bank asing harus siap marginnya tergerus karena biaya dana naik.
Bank Asing Tertular Likuiditas Seret
JAKARTA. Bank-bank asing mulai tersenggol dampak likuiditas ketat. Bank asing mulai haus dana. Maklum, mereka giat betul mengucurkan kredit. Ini terlihat dari laporan keuangan empat bank asing, yaitu ABN Amro, Citibank, HSBC, dan Standar Chartered. Keempat bank asing ini membukukan pertumbuhan kredit yang melaju kencang, meninggalkan pertumbuhan dana masyarakat.Kredit yang mengalir deras itu berubah mencekik bank, ketika likuiditas di pasar mulai kering. Untuk memenangkan persaingan merebut dana, bank asing berani memasang bunga tinggi dibandingkan bank lokal. Analis perbankan, Mirza Adityaswara, menilai bank asing lebih terdesak likuiditas karena gerak mereka dalam mengumpulkan dana murah tak segesit bank-bank lokal. Bank lokal bisa unggul karena punya jaringan yang lebih luas.Kebanyakan bank asing mengandalkan deposito untuk menjangkau dana masyarakat. Di saat likuiditas seret, bank asing mau tak mau harus menaikkan bunga deposito. Kebanyakan nasabah deposito adalah para pencari yield tinggi. Ujung-ujungnya, bank asing harus siap marginnya tergerus karena biaya dana naik.