Bank Banten (BEKS) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 27,29 Miliar pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) berhasil mencatatkan laba bersih  Rp 27,29 miliar untuk tahun buku 2023. Sebelumnya Bank Banten menderita rugi bersih Rp 249,37 miliar pada tahun 2022.

Keberhasilan Bank Banten dalam membalikkan kerugian menjadi laba ini tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) yang tumbuh 25,57% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp196,27 miliar pada 2023.

Bank Banten juga mencatatkan perolehan laba operasional sebesar Rp 29,1 miliar pada 2023, dari sebelumnya masih rugi Rp305,56 miliar pada 2022.


Baca Juga: Tersandung Kasus Fraud, Bank Banten (BEKS) Beri Klarifikasi

Kinerja bisnis Bank Banten tidak terlepas dari penyalurkan kredit yang naik tipis menjadi Rp 3,33 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp 3,31 triliun pada tahun 2022.

Bank Banten juga mencatatkan pemulihan dari penyisihan kerugian penurunan nilai aset bank sebesar Rp 17,49 miliar pada 2023. 

Sementara itu, total Aset Bank Banten menyusut 5,84% yoy menjadi Rp 6,8 triliun pada 2023. Penyusutan aset ini terutama disebabkan terkurasnya giro di Bank Indonesia dari Rp 558,17 miliar menjadi Rp 279,9 miliar.

Baca Juga: Bank Banten Harapkan Bisa Salurkan KUR pada Akhir Tahun Ini

Sejalan dengan itu, BEKS juga semakin efisien dalam menjalankan operasionalnya. Hal ini terlihat dari perbaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada tahun 2023 menjadi 95,19% dari sebelumnya 155,94% pada 2022. 

Penurunan rasio BOPO tersebut sejalan dengan beban umum dan administrasi bank yang mengalami penyusutan menjadi Rp 137,57 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp398,96 miliar pada 2022.

Baca Juga: Gelar RUPSLB, Bank Banten Tetapkan Jajaran Direksi & Dewan Komisaris Baru

Beban tenaga kerja dan tunjangan juga susut menjadi Rp 122,62 miliar dari sebelumnya Rp 139,7 miliar.

Dari sisi pendanaan, Bank Banten telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3,73 triliun pada 2023, meskipun jumlahnya turun 10,27% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli