Bank Banten (BEKS) merugi Rp 100,13 miliar sepanjang 2018



KONTAN.CO.ID - SERANG. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) masih kesulitan memperbaiki kinerjanya. Sepanjang 2018 lalu, perseroan mencatat rugi bersih Rp 100,13 miliar. Lebih besar 31,26% (yoy) dibandingkan rugi bersih pada 2017 senilai Rp 76,25 miliar.

Dari laporan keuangan, Senin (25/3) yang dipublikasikan dalam laman resminya, kerugian terutama disebabkan makin meningkatnya beban bunga perseroan sebesar Rp 436,25 miliar, meningkat 26,71% (yoy) dibandingkan 2017.

Di sisi lain perseroan juga belum mampu memaksimalkan pendapatan bunganya yang hanya tumbuh 8,08% (yoy) menjadi Rp 571,66 triliun.


Hasilnya pendapatan bunga bersih perseroan juga anjlok -27,45% (yoy) menjadi Rp 135,41 miliar dibandingkan pada 2017 senilai Rp 186,64 miliar.

Padahal penyaluran kredit perseroan justru mengalami pertumbuhan 7,99% (yoy) menjadi Rp 5,51 triliun dibandingkan 2017 senilai Rp 5,10 triliun.

Sayangnya, rasio kredit bermasalah (gross) Bank Banten ini memang mengalami peningkatan dari 5,37% pada 2017, menjadi 5,90% pada 2018.

Di sisi lain, perseroan juga belum mengoptimalkan pendapatan lainnya. Sepanjang 2018, Bank Banten hanya meraih pendapatan operasional lainnya Rp 29,70 miliar. Merosot -49,65% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 59,00 miliar.

Meski demikian selain kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan juga turut tumbuh 19,84% (yoy) menjadi Rp 6,65 triliun pada 2018 dibandingkan 2017 senilai Rp 5,55 triliun.

Hasilnya hingga akhir 2018, perseroan berhasil memiliki aset Rp 9,48 triliun. Tumbuh 23,80% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 7,65 triliun.

Hingga berita naik, Bank Banten sendiri masih menggelar Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) di Hotel Le Semar, Serang Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto