Bank Banten (BEKS) Targetkan NPL di Bawah 5% Di 2025



 

 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya bersih-bersih kredit macet makin digenjot PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). Di mana, bank daerah asal Banten tersebut tengah mengupayakan untuk menurunkan rasio NPL yang dimiliki.

Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya untuk menurunkan tingkat NPL di bawah 5%. Targetnya, hal tersebut bisa dicapai pada akhir tahun 2025 mendatang.

Per Juni 2024, Bank Banten mencatat rasio NPL Gross yang dimiliki masih bertengger di level 9,76%. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, NPL Gross Bank Banten tercatat di level 9,59%.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa portofolio kredit macet yang dimiliki Bank Banten saat ini adalah warisan masa lalu. Secara konsisten, pihaknya pun membereskan masalah tersebut satu per satu.

Ia mencontohkan ada salah satu perusahaan pelat merah yang menjadi debitur Bank Banten dengan nilai kredit macet yang cukup besar. Namun, saat proses restrukturisasi sudah mulai berjalan, malah ada permasalahan hukum yang menimpa perusahaan tersebut.

Baca Juga: Pergerakan Saham Bank Banten (BEKS) Masih Lesu Meski Kinerja Konsisten Membaik

Sayangnya, Ia tak mau menyebutkan perusahaan mana yang dimaksud beserta nilai utang yang dimiliki.

“Ya sudah kita akhirnya melakukan pemetaan mana yang bisa dikerjakan sendiri dan sekarang juga sudah ngobrol dengan Kementerian BUMN,” ujarnya saat ditemui, Selasa (20/8).

Sejalan dengan target penurunan NPL tersebut, Busthami mengungkapkan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan ekspansi kredit. Hal tersebut akan terbantu jika rekening kas daerah di wilayah paling barat Pulau Jawa ini untuk bisa masuk ke Bank Banten.

“Karena itu kan membuka akses bisnis yang lebih besar lagi bagi Bank Banten” ujarnya.

Terakhir, ia bilang pihaknya juga bekerja sama dengan pihak ketiga termasuk Kejaksaan Tinggi untuk membereskan kredit-kredit macet. Menurutnya, hal tersebut telah membuahkan hasil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari