JAKARTA. Pemilik lembaga keuangan dan perbankan tengah mempersiapkan diri menghadapi pengawasan konglomerasi lembaga keuangan yang akan berlaku pada kuartal III tahun 2014 ini. Persiapan yang dilakukan adalah melakukan konsolidasi mulai dari pemilik, bank hingga anak usaha. Serta, setiap induk usaha terus memantau kinerja anak usaha.Jahja Setiaadmaja, Presiden Direktur BCA, berpendapat, pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk pengawasan konglomerasi yang mulai pada bulan September tahun 2014 ini. Menurut dia, sudah seharusnya perbankan memperhatikan anak-anak perusahaan dari segi kredit maupun risiko anak perusahaan. "Kami sudah siap, ini lebih bagus karena pengawasannya terpadu," terang Jahja, kepada KONTAN, Kamis (30/1). Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, menuturkan, pihaknya akan mengajak jajaran Direktur Utama pada anak usaha dibidang bank syariah, asuransi, multifinance, sekuritas dan kesehatan untuk bersama-sama membahas tentang pengawasan konglomerasi. Pasalnya, setiap unit usaha memiliki pengawasan yang berbeda-beda sesuai aturan yang berlaku. "Kami bersama Dirut anak usaha datang ke OJK untuk membahas rencana bisnis," kata Budi. Sandiaga Uno, Chief Executive PT Saratoga Investama Sedaya yang memiliki Bank Pundi melalui Recapital Advisor mengatakan, pengawasan konglomerasi tersebut bagus untuk transparansi, namun dari segi monitoring akan memberatkan karena pengawasannya menyeluruh hingga akar. "Harus dilihat tujuannya apa, jika ditambahkan lagi pengawasannya hingga ke pemilik nanti supervisinya tidak dapat dan memberatkan," jelasnya.Namun, pihaknya akan menambahkan modal ke anak usaha dibidang keuangan yakni Bank Pundi guna memperkuat struktur permodalan bank. Meskipun, penambahan modal akan menjadi pertimbangan yang besar ditengah pelemahan ekonom domestik ini, oleh karena itu pemilik meminta manajemen bank untuk hati-hati dalam menjalankan kinerja bisnis Bank Pundi. "Kondisi likuiditas bank sedang ketat," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank berbenah menghadapi pengawasan konglomerasi
JAKARTA. Pemilik lembaga keuangan dan perbankan tengah mempersiapkan diri menghadapi pengawasan konglomerasi lembaga keuangan yang akan berlaku pada kuartal III tahun 2014 ini. Persiapan yang dilakukan adalah melakukan konsolidasi mulai dari pemilik, bank hingga anak usaha. Serta, setiap induk usaha terus memantau kinerja anak usaha.Jahja Setiaadmaja, Presiden Direktur BCA, berpendapat, pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk pengawasan konglomerasi yang mulai pada bulan September tahun 2014 ini. Menurut dia, sudah seharusnya perbankan memperhatikan anak-anak perusahaan dari segi kredit maupun risiko anak perusahaan. "Kami sudah siap, ini lebih bagus karena pengawasannya terpadu," terang Jahja, kepada KONTAN, Kamis (30/1). Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, menuturkan, pihaknya akan mengajak jajaran Direktur Utama pada anak usaha dibidang bank syariah, asuransi, multifinance, sekuritas dan kesehatan untuk bersama-sama membahas tentang pengawasan konglomerasi. Pasalnya, setiap unit usaha memiliki pengawasan yang berbeda-beda sesuai aturan yang berlaku. "Kami bersama Dirut anak usaha datang ke OJK untuk membahas rencana bisnis," kata Budi. Sandiaga Uno, Chief Executive PT Saratoga Investama Sedaya yang memiliki Bank Pundi melalui Recapital Advisor mengatakan, pengawasan konglomerasi tersebut bagus untuk transparansi, namun dari segi monitoring akan memberatkan karena pengawasannya menyeluruh hingga akar. "Harus dilihat tujuannya apa, jika ditambahkan lagi pengawasannya hingga ke pemilik nanti supervisinya tidak dapat dan memberatkan," jelasnya.Namun, pihaknya akan menambahkan modal ke anak usaha dibidang keuangan yakni Bank Pundi guna memperkuat struktur permodalan bank. Meskipun, penambahan modal akan menjadi pertimbangan yang besar ditengah pelemahan ekonom domestik ini, oleh karena itu pemilik meminta manajemen bank untuk hati-hati dalam menjalankan kinerja bisnis Bank Pundi. "Kondisi likuiditas bank sedang ketat," ucapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News