JAKARTA. Tak hanya dari penyaluran kredit, perbankan yang tergabung dalam pemberi sindikasi pinjaman bagi proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) berharap ada keuntungan lebih dari transaksi tiket serta pengelolaan dana penumpang LRT Jabodebek tersebut. Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta mengatakan, kelak pembelian tiket LRT akan memakai pembayaran non-tunai seperti uang elektronik atau kartu debit. Dengan cara ini, harapannya bank bisa pula mendapat pendapatan berbasis komisi alias fee based. Tambahan pendapatan tersebut setidaknya bisa menjadi kompensasi untuk menutupi pendapatan dari bunga kredit atas proyek LRT yang minim lantaran hanya dipatok sebesar 7% per tahun.
Bank berharap pendapatan komisi dari LRT
JAKARTA. Tak hanya dari penyaluran kredit, perbankan yang tergabung dalam pemberi sindikasi pinjaman bagi proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) berharap ada keuntungan lebih dari transaksi tiket serta pengelolaan dana penumpang LRT Jabodebek tersebut. Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta mengatakan, kelak pembelian tiket LRT akan memakai pembayaran non-tunai seperti uang elektronik atau kartu debit. Dengan cara ini, harapannya bank bisa pula mendapat pendapatan berbasis komisi alias fee based. Tambahan pendapatan tersebut setidaknya bisa menjadi kompensasi untuk menutupi pendapatan dari bunga kredit atas proyek LRT yang minim lantaran hanya dipatok sebesar 7% per tahun.