Bank berhati-hati salurkan kredit untuk multifinance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank pada tahun ini berusaha menghindari penyaluran kredit bagi industri multifinance. Hal ini karena risiko kredit atau non performance loan (NPL) di sektor tersebut masih cukup tinggi.

Tingginya NPL kredit pada multifinance terutama terjadi di kelompok multifinance kategori 3. Multifinance kategori 3 ini adalah perusahaan mulifinance yang tidak dimiliki bank dan perusahaan leasing.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan, tahun ini, bank akan menghindari pemberian kredit untuk multifinance yang tidak dimiliki bank dan dan perusahaan leasing.


"Sebanyak 75% dari kredit bermasalah Bank Ina disumbangkan oleh perusahaan multifinance," kata Edy kepada Kontan.co.id, Kamis (17/5). Sejumlah multifinance yang banyak dibiayai oleh Bank Ina yaitu Arthabuana Margausaha Finance dan Arjuna Finance.

Padahal sejak 2004, Bank Ina bisa dibilang merupakan salah satu bank kecil yang sejak awal banyak memberikan kredit ke multifinance. Dengan kinerja mulfinance yang kurang baik pada periode 2016-2017, sejumlah bank mulai mengurangi porsi kredit untuk multifinance.

Demi mengurangi rasio kredit bermasalah di sektor multifinance, Bank Ina berusaha mengoptimalisasi penagihan dan restrukturisasi. Selain itu, bank juga berusaha mengnurangi kredit bagi multifinance kategori 3.

Tidak hanya bank menengah kecil yang sebelumnya banyak menyalurkan kredit untuk multifinance kategori 3. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, beberapa bank besar mempunyai portofolio kredit pada multifinance kategori 3, seperti Sunprima Nusantara Pembiayaan.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra bilang, sebelum memberikan kredit ke multifinance, bank telah menimbang beberapa faktor. "Kami memberikan kredit ke multifinance yang memang memiliki pengalaman, track record serta jaringan dan kemampuan bersaing yang baik dalam industrinya," katanya, Kamis (17/5).

Selain itu, bank juga terus melakukan monitoring untuk melihat perkembangan bisnis. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar bilang, saat ini pemberian kredit ke multifinance cukup prudent.

"Sebelum memberikan kredit ke perusahaan leasing, multifinance harus memberikan jaminan fixed aset yang bagus dan marketable," kata Hendra Lie, Kamis (17/5). Sebagai gambaran saja, saat ini, kredit ke multifinance tercatat sebesar Rp 75 miliar dengan NPL sebesar 0%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini