KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju biaya dana alias cost of fund (CoF) sejumlah bank besar mulai dapat ditekan awal tahun ini. Hal ini antara lain didorong oleh penurunan suku bunga dana pada akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018. Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang pada kuartal I-2018 ini mencatatkan biaya dana paling rendah. Dalam presentasi perusahaan, per Maret 2018, biaya dana BCA berada di level 1,75%. Posisi ini terendah sejak akhir tahun 2016. Bahkan, pada tahun 2017 lalu biaya dana BCA terus bertengger di atas 2%. Secara tahunan atau
year on year (yoy), CoF BCA telah turun sebanyak 30 basis poin (bps). Penyebab penurunan ini salah satunya dikarenakan laju pertumbuhan dana murah alias
current account and saving account (CASA) naik lebih tinggi daripada dana mahal atau deposito.
Pada tiga bulan pertama, CASA BCA tumbuh drastis 11,3% secara tahunan menjadi Rp 451,1 triliun. Sementara deposito hanya tumbuh 2,1% secara yoy menjadi Rp 132,4 triliun. Hal ini menyebabkan komposisi CASA perseroan di bulan Maret 2018 menjadi 77,3% dari total dana pihak ketiga (DPK). Naik dari posisi Maret 2017 yang sebesar 75,75%. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menjelaskan, penurunan biaya dana perseroan turut ditopang oleh penurunan bunga deposito pada tahun sebelumnya. "Kami menurunkan bunga deposito di semester II tahun 2017," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (25/4). Melihat rasio biaya dana yang sudah cukup rendah, BCA pun praktis tak mematok target tahun ini. Hendra mengungkapkan, pihaknya akan mengikuti perkembangan pasar dalam mengelola keuangannya. Bila dilihat dalam grafik paparan kinerja kuartal I-2018, bunga dana BCA memang telah turun secara signifikan. Salah satunya bunga tabungan rupiah yang turun dari 1,7% di bulan Juni 2017 menjadi 1,55% per April 2018. Sementara bunga deposito telah turun dari posisi 6% di bulan Juni tahun lalu menjadi 4,25% per akhir April 2018. Selain BCA, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga berhasil menurunkan biaya dana menjadi 2,8% di kuartal I-2018. Posisi tersebut turun cukup dalam dibandingkan posisi sepanjang tahun 2017 yakni di level 3%. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan rencana strategis perseroan untuk mendorong efisiensi. Anggoro bahkan menyebut, untuk tahun ini BNI akan terus menjaga CoF di bawah 3%. "Efisiensi kami dengan menjaga kualitas kredit karena cost tertinggi adalah kalau ada kredit yang bermasalah. Caranya yaitu kami dorong penyaluran kredit ke segmen yang lebih aman dengan begitu beban lain bisa dikontrol," ungkapnya. Menurut Anggoro, menurunnya biaya dana sudah sejalan dengan meningkatnya rasio dana murah alias current account and saving account (CASA) perseroan. Pada kuartal I-2018, tercatat rasio CASA BNI berada di posisi 62,4% atau meningkat dari periode tahun sebelumnya 58,5%. Selain itu, penurunan biaya dana BNI juga dapat tercapai setelah perseroan menurunkan tingkat bunga deposito pada awal tahun 2018 sebesar 25 hingga 75 basis poin. Di sisi lain, Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Mahelan Prabantarikso menjelaskan biaya dana perseroan akan dijaga di bawah 5% tahun ini. Hal ini lantaran, sampai kuartal I-2018 posisi CoF perseroan masih di kisaran 5%. Untuk mencapai posisi tersebut, pihaknya berencana untuk merekomposisi biaya dana dengan mendorong persentase dana murah.
"Kami akan rekomposisi biaya dana, saat ini 5%, upaya kami menurunkan 1% untuk rekomposisi
funding. Kalau
cost of fund bisa 4%, NIM kami mudah-mudahan bisa ke 5%," tutur Mahelan. Selain BCA dan BNI, PT Bank Mandiri Tbk juga berhasil menurunkan biaya dana pada kuartal pertama tahun ini. Per Maret 2018 posisi biaya dana Bank Mandiri telah turun ke level 2,6%. Membaik dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu sebesar 3%. Hal ini sejalan dengan peningkatan rasio dana murah sebesar 94 basis poin menjadi 64,6% di tiga bulan pertama tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sofyan Hidayat