JAKARTA. Keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekan margin bunga bersih alias net intereset margin (NIM) perbankan belum ditanggapi serius oleh bankir. Pasalnya, sejumlah bank besar masih mematok NIM di atas kisaran 5%. Merujuk Statistik Perbankan Indonesia, NIM bank umum konvensional tercatat 4,24% per November 2014. Angka tersebut hanya susut 1,26% dari level NIM tertinggi dalam tempo tiga tahun terakhir, yakni 5,50% di Oktober 2013. Direktur Keuangan Bank BNI, Yap Tjay Soen mengungkapkan, secara politis, tekanan terhadap industri perbankan untuk memperkecil margin bunga bersih terus ada. Namun, tidak mudah bagi bank menurunkan NIM. Alasan klasik, mengelola dua sisi sekaligus, yaitu bunga kredit dan bunga simpanan.
Bank besar incar margin bunga di atas 5%
JAKARTA. Keinginan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekan margin bunga bersih alias net intereset margin (NIM) perbankan belum ditanggapi serius oleh bankir. Pasalnya, sejumlah bank besar masih mematok NIM di atas kisaran 5%. Merujuk Statistik Perbankan Indonesia, NIM bank umum konvensional tercatat 4,24% per November 2014. Angka tersebut hanya susut 1,26% dari level NIM tertinggi dalam tempo tiga tahun terakhir, yakni 5,50% di Oktober 2013. Direktur Keuangan Bank BNI, Yap Tjay Soen mengungkapkan, secara politis, tekanan terhadap industri perbankan untuk memperkecil margin bunga bersih terus ada. Namun, tidak mudah bagi bank menurunkan NIM. Alasan klasik, mengelola dua sisi sekaligus, yaitu bunga kredit dan bunga simpanan.