JAKARTA. Laporan keuangan kuartal I 2011 sejumlah bank papan atas menunjukkan tren peningkatan write off atau penghapusbukuan kredit bermasalah. Sejumlah bankir yang dihubungi KONTAN mengatakan, selain akibat kurang hati-hati dalam menyalurkan kredit, hapus buku mereka ambil lantaran prospek debitur menurun. Write off menjadi pilihan agar kondisi keuangan bank tetap sehat. Salah satu bank yang melakukan hapus buku adalah Bank BNI. Pada kuartal I 2011, bank berlogo angka 46 ini menghapus buku kredit senilai Rp 917,32 miliar atau meningkat 1,19% secara year on year (yoy). Dari jumlah tersebut, manajemen berhasil menagih (recovery) Rp 337,68 miliar. Pada akhir Maret 2010 recovery tersebut mencapai Rp 315,57 miliar.
Bank besar rajin menyetip utang macet
JAKARTA. Laporan keuangan kuartal I 2011 sejumlah bank papan atas menunjukkan tren peningkatan write off atau penghapusbukuan kredit bermasalah. Sejumlah bankir yang dihubungi KONTAN mengatakan, selain akibat kurang hati-hati dalam menyalurkan kredit, hapus buku mereka ambil lantaran prospek debitur menurun. Write off menjadi pilihan agar kondisi keuangan bank tetap sehat. Salah satu bank yang melakukan hapus buku adalah Bank BNI. Pada kuartal I 2011, bank berlogo angka 46 ini menghapus buku kredit senilai Rp 917,32 miliar atau meningkat 1,19% secara year on year (yoy). Dari jumlah tersebut, manajemen berhasil menagih (recovery) Rp 337,68 miliar. Pada akhir Maret 2010 recovery tersebut mencapai Rp 315,57 miliar.