Bank Besar turunkan bunga KPR



JAKARTA. Era bunga kredit pemilikan rumah (KPR) mahal memudar. Apalagi, pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatasi bunga tertinggi deposito perbankan, awal Oktober ini. Bank-bank besar mulai menggunting suku bunga kredit, termasuk bunga KPR lantaran biaya dana turun.      

Kabar terbaru, tak lama lagi, PT Bank Mandiri Tbk akan menurunkan suku bunga KPR-nya. Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, Bank Mandiri akan memangkas bunga KPR sebesar 25 basis poin (bps)-50 bps. "Ini khusus untuk KPR berbunga tetap (fix rate) tiga tahun,”  kata Pahala, kemarin (3/10).  

Sedangkan jenis KPR yang lain, lanjut Pahala, masih dalam kajian untuk diturunkan. Kisaran besaran penurunannya pun belum bisa ditentukan karena masih dalam tahap kajian. Per September 2014, suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR Bank Mandiri tercatat sebesar 11%.  


Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) lebih dulu menurunkan bunga KPR sebesar 25 bps. Henry Koenaifi, Direktur Konsumer BCA beberapa kala itu bilang, penurunan bunga KPR sejalan dengan penurunan bunga deposito.   

Bunga KPR BCA saat ini berada di level 9% - 9,25% untuk fix rate selama 1-2 tahun, KPR 9,5% untuk 3 tahun, dan 10% untuk fix rate 5  tahun. 

Demikian pula dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Tony Tardjo, Head of Consumer Lending Bank CIMB Niaga mengatakan, CIMB telah menurunkan tingkat bunga KPR  sebesar 50 bps sejak 1 September 2014 lalu untuk permintaan KPR baru. 

Dengan penurunan itu, maka tingkat bunga KPR di CIMB Niaga berkisar mulai dari 9,5% untuk fix rate 1 tahun, 10,25% untuk 2 tahun, 10,75% fix rate 3 tahun, dan 11,5% untuk fix rate 5 tahun. Sedangkan, tingkat floating rate atau suku bunga mengambang, bunga yang diterapkan CIMB Niaga kini berada di kisaran 12,5% hingga 13%  .  

BTN pikir-pikir dulu   Sayang, bank yang fokus di bisnis KPR PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) belum berniat menurunkan suku bunga KPR dalam waktu dekat. Kendati bunga deposito sudah turun, untuk memangkas bunga kredit, BTN masih perlu menunggu perkembangan pasar beberapa bulan ke depan.

Namun, untuk bunga simpanan, Direktur Utama BTN  Maryono bilang, BTN sudah menurunkan bunga deposito dari 10,25% menjadi 9,75% per 1 Oktober lalu. Kebijakan itu untuk mematuhi kebijakan OJK yang membatasi bunga tertinggi deposito bagi kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan BUKU IV tanggal 1 Oktober.  “Tak serta merta karena ini, bunga kredit kami turunkan,” ujar Maryono memberi alasan.   

Menurut Maryono, dulu saat bunga deposito BTN dinaikkan demi menjaga likuiditas, BTN juga tidak langsung mengerek suku bunga kredit. Sehingga ketika bunga deposito juga turun, tidak otomatis pula bunga kredit ikut melandai. “Kami  menunggu situasi pasar, apakah  perlu diturunkan atau tidak bunga kredit. Maksimal, kita butuh waktu 3 bulan  melihat,” ujarnya.   

Asal tahu saja, BTN masih tergantung pada simpanan deposito sebagai sumber utama dana pihak ketiga (DPK). Dus, faktor cost of fund menjadi penting demi menjaga margin bunga bersih BTN.  Data Bank Indonesia (BI) per Juli 2014 menunjukkan, total dana deposito di BTN mencapai Rp 52,72 triliun. Jumlah ini setara 54,33% dari total  dana pihak ketiga BTN. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia