JAKARTA. Saat tren bunga kredit turun, perbankan berupaya menggenjot pendapatan non bunga alias fee based income agar laba tetap tumbuh. Tahun ini, sejumlah bank menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi ini bisa mencapai dua digit. Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Di kuartal I 2016, bank milik pemerintah ini mencatat pertumbuhan fee based sebesar 16% menjadi Rp 2,21 triliun dari periode yang sama tahun 2015 yang senilai Rp 1,94 triliun. Namun, jika dibandingkan tahun lalu, pertumbuhan fee based BNI itu lebih mini. Di kuartal I 2015, pertumbuhan fee based BNI mencapai 23,8%. Sumber pendapatan non bunga BNI berasal dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, billpayment & payment point online bank, bancassurance dan bisnis kartu.
Bank bidik pertumbuhan dua digit fee based income
JAKARTA. Saat tren bunga kredit turun, perbankan berupaya menggenjot pendapatan non bunga alias fee based income agar laba tetap tumbuh. Tahun ini, sejumlah bank menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi ini bisa mencapai dua digit. Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Di kuartal I 2016, bank milik pemerintah ini mencatat pertumbuhan fee based sebesar 16% menjadi Rp 2,21 triliun dari periode yang sama tahun 2015 yang senilai Rp 1,94 triliun. Namun, jika dibandingkan tahun lalu, pertumbuhan fee based BNI itu lebih mini. Di kuartal I 2015, pertumbuhan fee based BNI mencapai 23,8%. Sumber pendapatan non bunga BNI berasal dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, billpayment & payment point online bank, bancassurance dan bisnis kartu.