JAKARTA. Inflasi yang terus membubung, membuat para bankir puyeng tujuh keliling. Ini dia penyebabnya. Per Desember 2010, inflasi tahunan sebesar 6,96%, sementara bunga deposito perbankan saat ini rata-rata 7%. Apabila dikurangi dengan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20% per rekening, alhasil nasabah justru merugi atau mengalami negative spread. Menurut data Bank Indonesia (BI), per akhir November 2010, total dana pihak ketiga (DPK) perbankan mencapai Rp 2.212,22 triliun. Komposisinya meliputi deposito 46,42%, tabungan 30,44%, dan giro 23,14%. Ancaman inflasi berlaku bagi bank yang banyak mengumpulkan dana berbentuk deposito. Sebab, nasabah memilih mencari instrumen investasi baru. "Apabila ini terjadi, penyaluran kredit bank akan terganggu," kata Mochammad Doddy Arifianto, Ekonom Senior Bank Mandiri, Rabu (19/1).
Bank bisa kehilangan nasabah deposito
JAKARTA. Inflasi yang terus membubung, membuat para bankir puyeng tujuh keliling. Ini dia penyebabnya. Per Desember 2010, inflasi tahunan sebesar 6,96%, sementara bunga deposito perbankan saat ini rata-rata 7%. Apabila dikurangi dengan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20% per rekening, alhasil nasabah justru merugi atau mengalami negative spread. Menurut data Bank Indonesia (BI), per akhir November 2010, total dana pihak ketiga (DPK) perbankan mencapai Rp 2.212,22 triliun. Komposisinya meliputi deposito 46,42%, tabungan 30,44%, dan giro 23,14%. Ancaman inflasi berlaku bagi bank yang banyak mengumpulkan dana berbentuk deposito. Sebab, nasabah memilih mencari instrumen investasi baru. "Apabila ini terjadi, penyaluran kredit bank akan terganggu," kata Mochammad Doddy Arifianto, Ekonom Senior Bank Mandiri, Rabu (19/1).