Bank BJB Bidik Pertumbuhan KPR Hingga 18% di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB memproyeksikan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) 16%-18% di tahun 2023.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi optimistis dengan target tersebut. Mengingat, pencapaian Bank BJB yang signifikan selama di kuartal pertama 2023.

KPR Bank BJB tumbuh 16,3% secara tahunan menjadi Rp 9,4 triliun hingga kuartal pertama 2023. Pencapaian ini ditopang oleh penyaluran KPR dengan tujuan pembelian rumah baru serta termasuk juga penyaluran KPR bersubsidi.


"Kami melihat antusiasme masyarakat terhadap kepemilikan rumah cukup tinggi, yang tercermin dari kinerja pertumbuhan KPR di kuartal pertama 2023, ke depan, kami masih yakin di tahun 2023 antusias masyarakat untuk kepemilikan rumah melalui KPR masih cukup tinggi," kata Yuddy kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Perkuat Modal Inti, OJK Mendorong BPD dan BPR untuk Merger dan Akuisisi

Untuk mencapai target pertumbuhan KPR di tahun ini, BJB telah menyusun strategi melalui berbagai program dan produk menarik. Sejumlah program BJB antara lain bjb KPR GAUL dengan DP mulai 0% dan jangka waktu panjang khusus anak muda generasi milenial, serta menjalin hubungan yang baik dengan mitra kerja di antaranya Pemerintah, BP TAPERA, BPJS TK, dan asosiasi-asosiasi pengembang hingga asosiasi broker properti.

Sementara itu terkait dengan pengajuan KPR Subsidi, Yuddy mengaku Bank BJB selalu melakukan proses pengecekan terlebih dahulu melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengetahui riwayat kredit pemohon.

Baca Juga: Bank BJB Beri Diskon Premi Asuransi Hingga 100% hingga Juni 2023

"Kami juga telah mengatur toleransi atas historis kredit pada lembaga keuangan lain. Apabila ada pemohon KPR subsidi yang terjerat pinjol, kami akan melakukan analisa secara case by case," kata Yuddy.

Yuddy mengatakan Bank BJB tetap melakukan verifikasi tambahan sesuai prinsip kehati-hatian. Maka dari itu sangat disarankan para calon debitur memiliki historis yang baik, dan diharapkan atas kredit masalah tersebut harus dipastikan telah lunas dan kembali lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati