Bank BJB (BJBR) Terbitkan Surat Berharga Perpetual Rupiah Pertama di Indonesia



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) kini menjadi bank pertama di Indonesia yang menerbitkan Surat Berharga Perpetual di pasar domestik berdenominasi rupiah.

Ayi Subarna, Corporate Secretary BJBR menjelaskan, walaupun merupakan instrumen baru di pasar modal Indonesia, penerbitan ini mendapat sambutan positif dari pasar.

"Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Bank BJB, yang senantiasa memberikan produk dan layanan yang bermanfaat serta memberikan nilai tambah bagi nasabah," ujar Ayi dalam rilis resminya, Selasa (26/11).


Berdasarkan prospektus yang diterbitkan Perseroan, dijelaskan bahwa surat Berharga Perpetual adalah instrumen surat hutang yang dapat diakui sebagai Additional Tier 1 Capital atau Modal Inti Tambahan sesuai POJK Nomor 34/POJK.03/2016 tentang Perubahan Atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

Baca Juga: Obligasi Jadi Alternatif Pendanaan, Bank Ramai Terbitkan Surat Utang

Surat Berharga Perpetual tersebut ditawarkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), dengan total nilai emisi mencapai Rp 3 triliun. Pada tahap pertama di tahun 2024 ini, bank BJB menawarkan obligasi ini dengan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun, sementara sisanya direncanakan akan diterbitkan pada tahun 2025. Masa bookbuilding berlangsung pada 18-25 November 2024.

Adapun dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Surat Berharga Perpetual setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dengan diperhitungkan sebagai modal inti tambahan (Additional Tier 1) dalam rangka ekspansi kredit.

Berbeda dengan lazimnya instrumen obligasi pada umumnya, Surat Berharga ini tidak memiliki batas waktu namun dapat dilakukan Opsi Beli oleh Perseroan paling cepat pada tahun ke-5 lebih 6 bulan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan OJK.

“Keamanan investasi ini pun terjaga, dimana lembaga rating Pefindo memberikan peringkat “idA” untuk Surat Berharga Perpetual bank bjb, yang mengindikasikan bahwa kemampuan Perseroan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Perseroan lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat," lanjut Ayi.

Selain menjadi alternatif instrumen bagi perbankan untuk strategi penguatan permodalan, Surat Berharga ini juga disebut Ayi menjadi sumbangsih Bank BJB untuk pendalaman instrumen pasar modal di Indonesia.

"Dengan inovasi yang telah Bank BJB lakukan, jejak langkah tersebut dapat menjadi solusi bagi perbankan untuk memperkuat permodalannya, selain melakukan program penyertaan modal ataupun instrumen pasar modal pada umumnya," katanya.

Baca Juga: Bank BJB Pertahankan Kinerja Solid pada Kuartal III-2024

Menurut Ayi, investor pun mendapatkan alternatif instrumen baru dengan return yang kompetitif, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing investor. Pembayaran kupon dilakukan secara berkala setiap tiga bulan, memberikan aliran pendapatan pasif yang stabil kepada para pemegang surat berharga.

Untuk mendukung penerbitan obligasi ini, Bank BJB menggandeng tujuh underwriter terkemuka, yaitu PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT Mega Capital Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas.

 Surat Berharga ini akan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2024, memberikan akses lebih luas kepada investor untuk memperdagangkannya di pasar sekunder.

 "Penerbitan Surat Berharga Perpetual ini menegaskan komitmen bank bjb untuk terus berinovasi sehingga senatiasa relevan di industri perbankan dan pasar modal Indonesia," ucap Ayi.

 Ayi menuturkan, melalui langkah strategis ini, bank bjb tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyediakan alternatif pendanaan bagi sektor perbankan, tetapi juga menawarkan peluang investasi yang menarik bagi para investor, menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

 

Selanjutnya: Kontrak EPCI Proyek Tangguh UCC Tembus Rp 56,5 Triliun

Menarik Dibaca: Muncul Memar? Ini 5 Efek Kekurangan Vitamin C pada Kulit yang Harus Anda Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih