Bank BJB Raup Laba Rp 931 Miliar pada Semester I-2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pada semester I-2024, bank bjb mengalami penurunan laba sebelum pajak sebesar 15,6% secara tahunan (year on year/yoy), dengan total laba mencapai Rp 931 miliar. Laba bersih tahun berjalan juga turun 15,2% yoy menjadi Rp 771 miliar.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, menyatakan bahwa pencapaian laba tersebut merupakan hasil dari upaya efisiensi operasional yang terus dilakukan. 

“Capaian laba diiringi dengan efisiensi operasional yang kami lakukan," jelas Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, Rabu (31/7).


Meskipun laba menurun, kinerja bank bjb dari sisi aset menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 16,6% yoy, mencapai Rp 207,3 triliun hingga Juni 2024. 

Dengan capaian ini, bank bjb semakin mendekati posisi sebagai salah satu dari 10 Bank Terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Bank BJB Jalin Kerjasama dengan KAI untuk Penamaan Stasiun LRT Jabodebek Pancoran

Yuddy juga menjelaskan bahwa pertumbuhan bisnis bank bjb semakin solid, dengan penyaluran kredit yang terus dijaga serta penguatan sinergi dalam Kelompok Usaha Bank (KUB). 

Dari sisi kredit dan pembiayaan, bank bjb mencatat pertumbuhan sebesar 12,2% yoy dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 136,1 triliun. 

Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tetap terkendali di level 1,5%, dengan coverage level mencapai 105,8%. 

Selain itu, rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level 17,2%, mencerminkan ketahanan permodalan yang kuat.

Yuddy menambahkan bahwa pertumbuhan kredit yang sehat ini dicapai melalui seleksi yang lebih ketat, dengan fokus pada segmen yang memiliki potensi yield lebih tinggi. 

Hal ini membantu bank bjb menjaga kualitas aset dan menyeimbangkan penyaluran kredit dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang juga tumbuh sebesar 16,4% yoy menjadi Rp 150,2 triliun hingga akhir Juni 2024. 

Loan to Deposit Ratio (LDR) bank bjb pun tetap optimal di level 86,2%.

Bank bjb terus mendorong pendapatan berbasis fee (fee-based income) sebagai salah satu fokus utama perusahaan. 

Baca Juga: Baru Meluncur, Intip Pembaruan Aplikasi DIGI bank bjb

Yuddy menjelaskan bahwa bank bjb berupaya menggali potensi fee-based income melalui pengembangan layanan perbankan digital dan kemitraan strategis.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi, bank bjb mengimplementasikan teknologi dalam operasionalnya. 

Dengan penerapan teknologi, bank bjb mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional serta mengurangi risiko human error, sehingga biaya operasional tetap terkendali.

Ekosistem digital bank bjb juga terus berkembang dengan pesat. Hingga Juni 2024, jumlah pengguna aplikasi DIGI Mobile mencapai 2,03 juta, meningkat 36,4% dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Preferensi nasabah semakin bergeser ke arah layanan digital, dan kami siap mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan fitur-fitur smart mobile banking," jelas Yuddy.

Selain itu, jumlah merchant yang menggunakan QRIS bank bjb juga meningkat 19,7%, mencapai 1,15 juta merchant pada akhir Juni 2024. Pertumbuhan ini menandakan bahwa layanan bank bjb semakin diterima oleh masyarakat luas.

Bank bjb juga berupaya memperkuat kualitas layanan di kantor cabang dan mengembangkan fitur-fitur digital untuk memberikan pengalaman perbankan yang seamless bagi nasabah. 

Dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar dan mempercepat proses pembaruan kredit, bank bjb telah mengimplementasikan sistem Loan Onboarding yang kini tersedia pada aplikasi mobile bank bjb. 

Baca Juga: BJB Syariah Sinergi dengan Muhammadiyah Bidik Sektor Pendidikan, Kesehatan dan UMKM

Sistem ini diharapkan dapat mendorong percepatan pertumbuhan dengan biaya akuisisi yang lebih efisien, khususnya untuk kredit berbasis payroll.

Salah satu inovasi yang diperkenalkan bank bjb adalah Digital Loan untuk produk kredit berbasis payroll ASN, yang dikenal dengan "bjb Pisan" atau Pinjaman ASN. 

Pada fase pertama, layanan ini terbatas pada pembaruan kredit berbasis payroll. 

Seluruh proses, mulai dari pre-approval hingga pencairan, dapat dilakukan sepenuhnya melalui aplikasi, termasuk pengunggahan dokumen, verifikasi, tanda tangan digital, dan disbursement.

Dalam menghadapi tantangan di semester kedua tahun 2024, bank bjb telah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga momentum pertumbuhan, meningkatkan efisiensi, dan mengeksplorasi potensi pendapatan baru. 

"Kami akan terus bekerja keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," tutup Yuddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .