KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih kuartal I-2023 sebesar Rp 5,2 triliun, tumbuh 31,8% secara tahunan pada kuartal I-2023. Pada periode yang sama, kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2% secara tahunan mencapai Rp 634,3 triliun. BNI secara konsisten melanjutkan strategi untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential. Dari sisi likuiditas, BNI membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4% secara tahunan menjadi Rp 743,7 triliun.
Baca Juga: Kredit Bank BNI (BBNI) Diproyeksikan Masih Tumbuh, Simak Rekomendasi Sahamnya Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct. CASA BNI, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9% YoY dengan rasio CASA mencapai 69%. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat Perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7%. Peningkatan laba pada kuartal pertama 2023, berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5% di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%. Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, pencapaian pada kuartal I 2023 sejalan dengan visi BNI untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. BNI terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas. “Kami bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik yang tentunya akan membuat kami semakin optimis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” katanya secara virtual, Selasa (18/4). Adi Sulistyowati, yang akrab disapa Susi menjelaskan untuk mencapai target bisnis tahun 2023, BNI telah menetapkan tujuh kebijakan strategis. Pertama, BNI mengembangkan solusi transaksi & ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership. Ketiga, BNI fokus pada peningkatan CASA dan Fee Based Income (FBI) yang sustain. Keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier serta sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko. Kelima, BNI melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis. Keenam, perseroan memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global. Ketujuh, BNI juga mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi Perusahaan Anak. “Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, tentunya kami optimis akan dapat mencapai target bisnis kami di tahun 2023,” katanya.
Baca Juga: Pastikan Nasabah Nyaman Libur Lebaran, BNI Operasikan 86 Outlet dan 48 O-Branch Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini memaparkan, Dinamika bisnis dan ekonomi serta baru pulihnya perekonomian nasional pasca pandemi membuat BNI harus cermat dalam mengidentifikasi dan mendorong mesin-mesin pertumbuhan bisnis yang telah siap untuk melakukan ekspansi. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga dan BNI mampu mengoptimalkan pendapatan dari ekosistem bisnis nasabah sehingga pencapaian laba dapat sustain kedepannya.
Kinerja pertumbuhan kredit pada kuartal I 2023 didorong oleh segmen korporasi swasta yang tumbuh 21,2% secara tahunan menjadi Rp234,0 triliun, diikuti oleh segmen enterprise atau Large Commercial yang meningkat 13,2% secara tahunan menjadi Rp52,2 triliun, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 7,8% secara tahunan menjadi Rp50,1 triliun. Sementara, segmen konsumer secara keseluruhan tumbuh 11,9% secara tahunan menjadi Rp 113,4 triliun, dengan personal loan dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi mesin pertumbuhan dengan masing-masing meningkat 19,2% secara tahunan menjadi Rp 44,5 triliun dan tumbuh 8% secara tahunan menjadi Rp 54,5 triliun. BNI juga melihat debitur yang terdampak pandemi terus mengalami pemulihan. Hal ini berdampak positif pada komposisi portofolio restrukturisasi kredit akibat Covid-19 yang hingga akhir kuartal I-2023 tersisa Rp 45,8 triliun, atau hanya mencapai 7,3% dari total kredit, jauh menurun dari kuartal I tahun lalu yang masih mencapai 12% dari total kredit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi