Bank BNI dan BTN banyak menutup kantor cabang, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejatinya, digitalisasi perbankan memang sudah digalakkan oleh seluruh industri sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini pun membuat jumlah kantor perbankan semakin menyusut. 

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2020 jumlah kantor bank umum di Indonesia ada sebanyak 30.691 kantor. Jumlah itu menurun dibandingkan periode akhir 2019 yang mencapai 31.127 atau berkurang sebanyak 436 kantor. 

Hal itu terjadi hampir di seluruh jenis bank di Tanah Air. Ambil contoh bank pelat merah yang terdiri dari empat bank mencatat jumlah kantor sebanyak 17.356 kantor per Oktober 2020. Angka itu berkurang sebanyak 265 kantor dari periode Desember 2019.


PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pun mengamini, selama tahun 2020 pihaknya memang mengurangi setidaknya 39 jaringan kantor. Hanya saja Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengungkap pihaknya juga menambah 10 kantor cabang di tahun lalu. 

Untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bisnis di tahun 2021. Bank berlogo 46 ini berencana menambah atau merelokasi sebanyak 22 jaringan kantor lagi. Khususnya kantor setingkat kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas. 

Sementara untuk penutupan kantor, Bank BNI berencana menutup sekitar 96 jaringan kantor. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan guna menyesuaikan dengan perkembangan bisnis serta respons dari meningkatnya pergeseran transaksi nasabah ke electronic channel atau digital. "Adapun sampai saat ini jumlah jaringan kantor BNI tercatat sebanyak 2021 jaringan kantor/outlet," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/1).

Baca Juga: SWF berpotensi memperbaiki arus kas dan beban utang BUMN Karya

Serupa, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mengatakan kalau sepanjang tahun 2020 pihaknya memang banyak menutup jaringan kantor. Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin mengungkap tahun lalu pihaknya menutup sebanyak 123 unit jaringan, dan membuka sebanyak 5 unit kantor. 

Hal ini menurutnya merupakan respon perseroan atas meningkatnya produktivitas cabang dan efisiensi biaya yang sudah lama dilakukan BTN. "BTN tidak terlalu banyak buka cabang karena transaksi sudah banyak pindah ke digital," ujarnya, Kamis (14/1). 

Adapun, untuk di tahun 2021 Bank BTN berencana untuk membuka outlet kantor kas dan KCP sebanyak 22 unit dan menutup 29 unit cabang. Dia menjelaskan, pembukaan cabang di tahun ini hanya difokuskan untuk akwasan industri yang punya potensi funding dan KPR besar, daerah perkantoran, perdagangan dan kelembagaan yang punya potensi. 

Sebagai informasi saja, per akhir Desember 2020 lalu Bank BTN memiliki 730 kantor. Rinciannya, sebanyak 639 merupakan kantor cabang konvensional dan sisanya sebanyak 91 merupakan unit BTN syariah.

Selanjutnya: Saham-saham ini terdorong katalis positif pembentukan SWF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .