KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tengah membidik debitur korporasi untuk memacu pertumbuhan kredit di awal tahun.PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (
BBRI) anggota indeks
Kompas100 ini, misalnya, meski punya bisnis inti di segmen kredit UMKM, kredit korporasi perseroan sudah tumbuh dobel digit. Direktur BRI Suprajarto mengatakan, hingga Februari 2019 pertumbuhan kredit korporasi BRI telah mencapai 11,6% (yoy). Sementara pertumbuhannya terutama ditopang dari perusahaan-perusahaan pelat merah. “Penyalurannya masih sesuai pipeline, dimana kredit korporasi hingga Februari 2019 tumbuh 11,6% dan paling banyak ditopang penyaluran ke korporasi BUMN yang tumbuh di atas 15%. Sementara untuk korporasi swasta pertumbuhannya baru sekitar 8%,” katanya kepada Kontan.co.id.
Suprajarto juga menuturkan, sektor industri yang jadi penopang pertumbuhan berasal dari infrastruktur dan kelistrikan. Sayangnya, meski terakselerasi di awal tahun, perusahaan pelat merah ini hanya pasang target pertumbuhan
single digit untuk penyaluran kredit korporasi hingga akhir 2019. Sebab, bank terbesar di tanah air ini akan tetap memacu kredit di segmen UMKM. “Hingga akhir tahun kami targetkan pertumbuhannya moderat, tak sampai dobel digit. Karena kami pasang target yang lumayan tinggi di segmen UMKM sebesar 14%-16% dengan
share lebih dari 77%,” jelasnya. Tahun lalu, dari total realisasi kredit BRI senilai Rp 804,3 triliun, sebesar 24,5% atau Rp 197,9 triliun disalurkan ke korporasi. Perinciannya 13,2% atau setara Rp 106,6 triliun disalurkan ke perusahaan milik negara, sementara 11,4% atau senilai Rp 91,3 triliun disalurkan ke perusahaan swasta. Bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (persero) Tbk juga mengalami hal serupa
. DIrektur Corporate Banking Mandiri Royke Tumilaar bahkan menyatakan hingga Februari 2019, pertumbuhan kredit korporasi bank berlogo pita emas ini telah mencapai 25% (yoy). “Pertumbuhan kredit korporasi mencapai 25% (yoy) dimana sektor industri migas jadi penopang utamanya,” kata Royke kepada Kontan.co.id. Sementara hingga akhir tahun, ia optimistis dapat meraih pertumbuhan hingga 15% di segmen kredit korporasi. Sementara selain Migas, infrastruktur, dan pertambangan diharapkan jadi penopang pertumbuhan. Sepanjang 2018, kredit korporasi emiten dengan kode saham
BMRI , anggota indeks
Kompas100 ini, memang belum tumbuh signifikan. Dengan realisasi mencapai Rp 329,8 triliun, mandiri hanya mampu meraih pertumbuhan 8,06% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 305,2 triliun. Padahal, segmen korporasi merupakan bidikan utama perseroan menyalurkan kredit. Segmen ini mendominasi komposisi kredit Mandiri sebesar 45,9% dari total kredit yang disalurkan senilai Rp 719 triliun pada 2018.
Tak hanya di kelas bank umum kelompok usaha (BUKU) 4, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
BJTM, anggota indeks
Kompas100 ini, yang masuk BUKU 3 juga ikut ambil bagian dalam akselerasi pertumbuhan kredit korporasi di awal tahun ini. “Posisi hingga Februari 2019, realisasi kredit korporasi kami sudah mencapai Rp 2,9 triliun. Tumbuh senilai Rp 317 miliar, atau 11,86% (yoy) dimana 68,21% disalurkan ke sekor konstruksi,” kata Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyanugraha. Sementara pada 2018, porsi kredit korporasi Bank Jatim 12,67% dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp 33,89 triliun. Setara dengan Rp 7,26 triliun dengan pertumbuhan 12,67% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 6,44 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli