KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas mumpuni, dan masih minimnyapermintaan kredit membuat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) belum mau melanjutkan rencana penerbitan obligasi tahun ini. Padahal bank terbesar di tanah air ini masih punya jatah penerbitan Rp 15 triliun dengan jatuh tempo penerbitan tahun ini. “Kami masih punya plafon penerbitan, kalau dilihat dengan LDR BRI saat ini pada level 83% lebih, dengan asumsi dana pihak ketiga (DPK) tidak berubah maka tantangannya sebenarnya bukan di likudiitas melainkan pertumbuhan kredit. Sehingga sementara ini, penerbitan obligasi memang belum diperlukan,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan daring, Jumat 929/1). BRI memang masih mengantongi jatah penerbitan Obligasi Berkelanjutan III dengan total penerbitan Rp 20 triliun sampai tahun ini. Tahap pertama telah diterbitkan Rp 5 triliun pada 2019, sementara tahun lalu tak ada penerbitan sehingga perseroan masih masih punya jatah penerbitan Rp 15 triliun.
Bank BRI pertimbangkan pembatalan penerbitan obligasi Rp 15 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas mumpuni, dan masih minimnyapermintaan kredit membuat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) belum mau melanjutkan rencana penerbitan obligasi tahun ini. Padahal bank terbesar di tanah air ini masih punya jatah penerbitan Rp 15 triliun dengan jatuh tempo penerbitan tahun ini. “Kami masih punya plafon penerbitan, kalau dilihat dengan LDR BRI saat ini pada level 83% lebih, dengan asumsi dana pihak ketiga (DPK) tidak berubah maka tantangannya sebenarnya bukan di likudiitas melainkan pertumbuhan kredit. Sehingga sementara ini, penerbitan obligasi memang belum diperlukan,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan daring, Jumat 929/1). BRI memang masih mengantongi jatah penerbitan Obligasi Berkelanjutan III dengan total penerbitan Rp 20 triliun sampai tahun ini. Tahap pertama telah diterbitkan Rp 5 triliun pada 2019, sementara tahun lalu tak ada penerbitan sehingga perseroan masih masih punya jatah penerbitan Rp 15 triliun.