Bank BSI Optimis Pembiayaan Dapat Tumbuh 12%-13% di Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis pembiayaan BSI bisa tumbuh 12%-13% di akhir tahun 2024 sejalan dengan target pembiayaan perseroan. 

Grandhis Helmi Harumansyah, Direktur Manajemen Risiko BSI menyampaikan, pihaknya akan fokus pada segmen-segmen dan sektor-sektor yang profitable dengan risiko terjaga. Seperti konsumer, retail, dan juga UKM.

"Termasuk di dalamnya adalah produk emas kami, yaitu produk gadai dan juga cicil emas. Kami melihat, cicil emas sebagai suatu unique selling BSI yang mempunyai kualitas yang baik, tentu dengan pemilihan nasabah-nasabah yang juga baik," kata Grandhis saat paparan kinerja perseroan, Selasa (29/10).


Selanjutnya, strategi BSI untuk bisa meningkatkan pembiayaan, yakni dari segmen wholesale dalam halcorporate, komersial, BSI akan memilih sektor-sektor yang masih bertumbuh dan akan terus memiliki kemampuan untuk tumbuh. 

"Jadi kita akan masuk kepada sektor atau usaha yang dari sisi wholesale yang memang bisa tumbuh tetapi juga mempunyai potensi ekosistem, potensi ancillary businesses yang akan bisa mendorong pertumbuhan tersebut lebih baik lagi," tambahnya.

Baca Juga: Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BSI Rp 62,5 Triliun di Kuartal III-2024

Grandhis juga mengatakan, Perseroan akan berkoordinasi dengan perusahaan Induk dalam konteks konsolidasi exposure, sehingga pengembangan bisnis, dan pengembangan pembiayaan dalam koridor yang aman. Terakhir, perusahaan juga berupaya untuk menjaga tingkat persaingan yang cukup sehat tentu dengan cara memberikan pricing yang kompetitif.

"Jadi kami bersyukur, bahwa BSI memiliki struktur pendanaan DPK ini yang cukup baik dan di dominasi oleh CASA. Sehingga kami optimis dengan cost of fund yang kami miliki, kami dapat bersaing di market untuk bisa menumbuhkan pembiayaan bagaimana yang saat ini sudah bisa kita capai," tandasnya.

Tercatat pada Triwulan III 2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp267,06 triliun tumbuh 15,28%, tumbuh diatas rata-rata industri yakni 11,30% per Agustus 2024. 

Semua segmen tumbuh positif double digit di mana segmen Wholesale tumbuh 12,17%, Retail 17,30% dan Consumer tumbuh 16,27%. Pertumbuhan pembiayaan yang positif diiringi dengan kualitas yang sehat dengan NPF Gross sebesar 1,97%. 

Dari beberapa produk pembiayaan BSI terdapat Produk Cicil Emas yang pertumbuhannya meningkat 143,41% dan memiliki NPF sebesar 0,00%. Produk ini merupakan unique product BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring dengan meningkatnya tren investasi emas. Pembiayaan cicil emas BSI naik 5-6 kali lipat sejak merger yang dipicu peningkatan harga emas secara signifikan.

BSI juga tercatat mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,92% menjadi Rp301,22 triliun per posisi Triwulan III 2024 di mana komposisi DPK didominasi produk tabungan yang pada periode yang sama tumbuh 13,40% (yoy) menjadi Rp130,18 triliun. Adapun rasio dana murah (CASA) berada pada posisi 61,69%. 

Di sisi lain, DPK dari Tabungan Bisnis BSI sendiri per September 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 34,83% (yoy). Tabungan Bisnis BSI merupakan produk perbankan yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan finansial bisnis, baik itu usaha mikro, kecil, maupun menengah. 

Untuk Tabungan Wadiah juga tumbuh 19,04%, BSI juga menawarkan nasabah produk yang khas syariah seperti Tabungan Haji BSI. Pada Triwulan III 2024, Tabungan Haji melonjak hingga 16,47% dengan penetrasi sebanyak 5,39 juta rekening. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan posisi BSI sebagai market leader Tabungan haji di Indonesia.

Baca Juga: Piutang Pembiayaan Mandiri Utama Finance Tumbuh 16% di Kuartal III-2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati