KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) menggandeng PT PP Properti Tbk (
PPRO) menggelar promo pemasaran Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (KPR/KPA) bertajuk Great 5. Kesepakatan ini diawali dengan penandatangan
Memorandum of Understanding (Mou) oleh kedua belah pihak di Menara Bank BTN. Melalui kerjasama ini, BTN menargetkan menyalurkan pembiayaan KPR/KPA sebesar Rp1,3 triliun. Budi Satria, Direktur
Consumer Banking BTN mengatakan, kerjasama ini merupakan komitmen kami dalam menjalankan program sinergi antar BUMN. "Kami akan terus menjalin kerjasama dengan semasa BUMN lain guna meningkatkan kinerja bisnis yang saling menguntungkan,” kata Budi dalam keterangan resminya, Selasa (9/7).
Budi berharap, Program Great 5 dapat menggairahkan pasar di semester II-2019, seiring dengan mulai tumbuhnya optimisme industri properti pascapilpres April lalu. Potensi penjualan proyek-proyek properti besutan PP Properti di beberapa wilayah terbilang cukup besar.
Senior Vice President Nonsubsidize & Consumer Lending Division Bank BTN Suryanti Agustinar menjelaskan, Program Great 5 bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian di seluruh proyek properti besutan PP Properti dengan harga terjangkau serta cicilan ringan. Dia bilang, selain bunga cukup rendah hanya 5%, masyarakat yang mengajukan KPR dengan program tersebut juga akan mendapatkan banyak keuntungan. Antara lain, bebas biaya administrasi, bebas biaya
appraisal, bebas biaya provisi, proses cepat, hadiah tabungan Batara hingga Rp1 juta, dan diskon asuransi jiwa 10%. “Program 5 Great merupakan inovasi paling
gress sekaligus upaya kami dalam menopang daya beli masyarakat, sehingga impian untuk memiliki hunian idaman dengan sistem pembayaran yang mudah dan ringan dapat segera terwujud. Ke depan, kami akan terus menghadirkan inovasi-inovasi pemasaran baru demi kepuasan nasabah,” papar Yanti. Sebagai informasi tambahan, hingga 31 Maret 2019 Bank BTN masih mencatat kenaikan penyaluran kredit sebesar 19,57% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 202,5 menjadi Rp 242,13 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut bersumber dari lini sektor perumahan dan non-perumahan. Di sektor perumahan, kredit tercatat tumbuh 19,11% yoy dari Rp184,46 triliun pada akhir Maret 2018 menjadi Rp 219,72 triliun di akhir Maret 2019. Sementara itu, permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang masih tinggi menjadi pendorong kuat kenaikan total kredit di segmen ini. Catatan keuangan Bank BTN merekam KPR Subsidi naik 28,87% yoy dari Rp79,14 triliun per 31 Maret 2018 menjadi Rp101,99 triliun di periode yang sama tahun ini.
Per triwulan I-2019, KPR Non-Subsidi pun naik sebesar 14,37% yoy menjadi Rp 79,83 triliun. Dengan capaian tersebut, KPR emiten bersandi saham BBTN ini tumbuh sekitar 22,07% yoy menjadi Rp181,83 triliun pada 31 Maret 2019. Rapor hijau tersebut sukses menempatkan Bank BTN sebagai pemimpin pasar di segmen KPR dengan pangsa sebesar 39,35% per Desember 2018. Kemudian, di segmen kredit perumahan, kredit konstruksi juga terpantau naik 8,96% yoy menjadi Rp29,45 triliun pada akhir Maret 2019. Pada akhir bulan ketiga tahun ini, kredit perumahan lainnya tercatat telah disalurkan senilai Rp 8,44 triliun. Di sektor kredit non-perumahan, Bank BTN juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 24,24% yoy. Kenaikan tersebut ditopang laju positif penyaluran kredit di segmen kredit konsumer dan kredit komersial yang naik masing-masing sebesar 25,53% yoy menjadi Rp4,97 triliun dan 23,88% yoy menjadi Rp17,43 triliun per triwulan I-2019. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi