KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) soal upaya perluasan sektor cakupan insentif kebijakan makroprudensial (KLM) yang akan berlaku di 1 Juni nanti. Adapun kebijakan ini dilakukan BI untuk meningkatkan penyaluran kredit perbankan di Indonesia. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan, langkah yang diambil BI tersebut sangat baik karena nantinya dapat membantu melonggarkan likuiditas yang dimiliki bank.
“Sangat bagus, membantu perlonggar likuiditas, kedua likuiditas tadi dapat digunakan untuk pertumbuhan kredit yg sehat dan berguna mendorong pertumbuhan ekonomi.” ujar Nixon kepada Kontan (26/4). Per Februari 2024 BTN mencatatkan total kredit plus pembiayaan syariah senilai Rp 339,54 triliun. Nilai tersebut nyatanya naik 14,7% secraa YoY dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 296 triliun. Baca Juga: Nilai Transaksi BI Fast di BTN Capai Rp 25 Triliun pada Kuartal I-2024 Di sisi pendanaan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BTN mencapai Rp 350,51 triliun per Februari 2024 kemarin. Nilai tersebut naik 10,67% secara tahunan dibandingkan dengan 2023 yakni sebesar Rp 316,70 triliun. Angka-angka tersebut kemudian ditingkatkan lagi di laporan keuangan Kuartal I 2024 BTN seperti berikut ini.