KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akan tumbuh lebih tinggi pada 2024 dibandingkan dengan tahun ini. Optimisme tersebut ditopang menanjaknya sektor properti mulai kuartal III 2023 karena stimulus pemerintah dan peluang penurunan suku bunga acuan The Fed. Per Agustus 2023, kredit dan pembiayaan Bank BTN tercatat mencapau Rp 314,2 triliun, tumbuh 9,9% secara tahunan.
Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra mengatakan momentum pergerakan positif sektor properti telah terlihat sejak kuartal III. Pergerakan itu terlihat dari kenaikan harga rumah dan pertumbuhan KPR secara nasional per triwulan III yang naik tinggi dibanding kuartal sebelumnya. Lalu, KPR masih menjadi opsi utama konsumen di Indonesia dalam melakukan pembelian rumah. "Kami memprediksi kredit di sektor perumahan naik lebih tinggi tahun depan. Kami juga optimistis Bank BTN akan mencatatkan hal serupa pada tahun depan, karena kami merupakan bank yang fokus pada pembiayaan perumahan,” kata Nofry di Jakarta, Kamis (23/11). Menurut Nofry, momentum kenaikan sektor properti juga ditopang adanya stimulus Pemerintah berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPT). BTN melihat suku bunga telah mencapai puncaknya dan The Fed memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuan pada triwulan IV, sehingga turut menurunkan biaya dana.
Baca Juga: Pembiayaan BTN Syariah Telah Tumbuh 17,5% KPR perbankan tercatat telah tumbuh sebesar 12,3% per September 2023. Lajunya naik dari Juni yang baru tumbuh 10,6%. Survey Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan, sebanyak 75,50% konsumen melakukan pembelian rumah dengan skema KPR per kuartal III 2023. Sisanya secara tunai bertahap dan tunai. Nofry bilang, data itu menjadi bukti bahwa KPR masih menjadi pilihan utama masyarakat membeli rumah, sehingga menjadi peluang KPR untuk tumbuh lebih tinggi di tahun depan.
Sebelumnya, Housing Finance Center (HFC), lembaga riset milik BTN menemukan bahwa harga rumah secara nasional per Sepetmeber mengalami kenaikan tertinggi sejak pandemi. Rumah di bawah Rp 2 miliar menjadi penyumbang terbesar kenaikan tersebut. Riset yang dirilis HFC mencatat Indeks harga rumah (House Price Index/HPI) pada kuartal III tumbuh 8,7% secara tahunan, kenaikan tertinggi sejak pandemi. Kenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau Tipe 70 dengan harga berkisar Rp 500 juta - Rp1 miliar yang mencatatkan peningkatan sebesar 12% yoy pada triwulan III/2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk