KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) selalu siap menjagdi mitra pemerintah dalam memenuhi kebutuhan layan huni bank masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Itu dibuktikan dengan berkontribusi besar dalam program sejuta rumah. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, BTN sebagai bank dengan portofolio kredit sektor perumahan hampir mencapai 90% telah berhasil menguasai sekitar 40% pangsa pasar KPR nasional. Di sektor KPR subsidi, Bank BTN mendominasi sebesar 83% dan menjadi kontributor utama untuk program perumahan rakyat. "Dalam dua tahun ke depan, Bank BTN berharap dapat membiayai 1 juta rumah subsidi. Dengan kekuatan ini, Bank BTN mendukung upaya pemerintah untuk menyejahterakan MBR," kata Nixon dalam keterangan resminya, Minggu (10/12).
Di sektor KPR non-subsidi, kata Nixon, Bank BTN terus mengoptimalisasi upaya untuk membidik segmen menengah ke atas atau emerging affluent. Hal itu dilakukan dengan membuka sales center di beberapa tempat dan bermitra dengan para pengembang perumahan di suburban dan perkotaan.
Baca Juga: Penjualan Aset Bermasalah Bank Tabungan Negara (BBTN) Tumbuh 22% Nixon menambahkan, per 10 Desember 2023, BTN tercatat sudah resmi 47 tahun melayani KPR. Selama 47 tahun menyalurkan KPR, Bank BTN telah mewujudkan impian sekitar 5,6 juta masyarakat Indonesia beserta keluarganya memiliki hunian yang layak dengan nilai pembiayaan sekitar Rp 470 triliun. “BTN memiliki momentum yang sangat baik untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan setelah berkiprah selama 47 tahun dalam membantu masyarakat Indonesia memiliki rumah. Tentunya, banyak pelajaran yang kami petik dalam membangun ekosistem perumahan selama ini. Hal ini menjadi bekal untuk perbaikan dalam mencapai aspirasi menjadi bank penyalur KPR terbaik di Asia Tenggara,” tutur Nixon. Nixon mengungkapkan, Bank BTN sangat mengapresiasi peran pemerintah dan seluruh stakeholder serta masyarakat yang telah membantu BTN mengemban amanah untuk dapat memenuhi terwujudnya impian masyarakat memiliki rumah selama 47 tahun. Bank BTN optimistis bahwa sektor properti Indonesia akan tetap bertumbuh pesat karena rasio KPR terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih tertahan di angka 3%, jauh di bawah negara-negara tetangga di ASEAN. Kemudian, masih terdapat 12,7 juta keluarga yang belum memiliki rumah dan 1,8 juta pernikahan baru setiap tahunnya.
Baca Juga: BTN Fund Targetkan Investasi di Beberapa Sektor Selain itu, diperkirakan terdapat tambahan 77 juta orang Indonesia yang akan digolongkan sebagai segmen berpendapatan menengah pada 2025. Hal ini ditopang pula dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai aspek.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam menilai pencapaian Bank BTN dalam menyalurkan KPR diraih dengan tidak mudah. Hal ini terkait dengan peran dan mandat pemerintah kepada Bank BTN sebagai agen perubahan sekaligus penyedia rumah untuk seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Di satu sisi, sebagai perusahaan publik, Bank BTN harus konsisten mencetak pertumbuhan laba dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Tapi, di sisi lain, menjalankan tugas mulia pemerintah dalam membantu masyarakat mengakses pembiayaan rumah yang terjangkau,” katanya. Dengan kata lain, menurut Piter, Bank BTN dituntut mampu menyeimbangkan antara menjalankan visi bisnis dan misi sosial secara bersamaan. “Memang tidak mudah, tapi mandat tersebut membuat bankir Bank BTN akan terlihat berbeda dan layak berbangga. Publik akan selalu ingat satu hal bahwa, dibalik rumah milik rakyat, selalu ada peran BTN di dalamnya,” kata Piter. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk