KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Perseroan) Tbk (BTN) melihat pandemi virus corona (Covid-19) juga berdampak menekan sektor perumahan. Oleh karena itu, Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang menjadi bisnis inti bank ini juga ikut berimbas. Penyebaran virus corona memang kian mengkhawatirkan. Setelah ditetapkan sebagai pandemi, himbauan
social distancing terus menggemuruh di dalam negeri. Itu akhirnya bikin pergerakan sektor usaha dan perekonomian lainnya.
Baca Juga: Setor tunai via ATM BNI, berikut panduannya Meski virus corona juga akan menekan penyaluran KPR, BTN masih optimis bisa mencapai target penyaluran KPR tumbuh sekitar 8%-10% tahun ini. Bank ini tidak berencana untuk memangkas target. "Itu sejalan dengan optimisme BTN terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 dan kebijakan dalam mendukung kebutuhan masyarakat akan hunian di Indonesia," kata
Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar pada Kontan.co.id, Selasa (24/3). Per Februari 2020, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan KPR hampir sebesar 2,5 kali lipat dibanding periode bulan sebelumnya. Melihat kondisi itu, kata Suryanti, bank pelat merah ini juga optimis laju pertumbuhan KPR pada Maret akan tetap menggembirakan, terutama untuk kelompok produk KPR Subsidi. Suryanti mengakui himbauan
social distancing guna menekan penyebaran Covid-19 akan membuat masyarakat membatasi diri berkativitas di luar rumah, termasuk untuk memilih dan melihat lokasi perumahan. Namun, kendala itu akan dijadikan BTN sebagai peluang.
Baca Juga: Efek corona, Fitch pangkas rating Bank Central Asia (BBCA) jadi BBB- dari BBB Sebagai penyalur KPR terbesar di tanah air, BTN memiliki terobosan berbasis teknologi melalui aplikasi BTN Properti Mobile Aps. Suryanti menuturkan, lewat aplikasi tersebut, masyarakat dimudahkan untuk melihat gambaran nyata secara empat dimensi dari unit perumahan yang diinginkan melalui fitur 4D Tour Service. Dengan begitu, calon pembeli tidak lagi harus ke lokasi rumah yang diinginkan, dan meminimalisir kendala waktu dan jarak bagi calon pembeli. "Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa melakukan booking fee rumah , pengajuan KPR/KPA, hingga tracking tahapan proses KPR/KPA tetapi masih tetap dapat menjalankan
social distancing," tandas Suryanti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi