Bank BTPN bakal penuhi saham free float pertengahan bulan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk (BTPN, anggota indeks Kompas100)mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memenuhi aturan rasio batas minimum saham yang beredar di publik atau free float.

Direktur Kepatuhan Bank BTPN Dini Herdini menjelaskan hal tersebut merupakan konsekuensi cash over pasca merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) rampung dan mengambil alih saham perseroan sebesar 97,34%. Artinya, porsi kepemilikan saham publik pun menjadi 1,49%.

Baca Juga: Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran KPR tumbuh 12,79% di kuartal II


Jumlah saham tersebut berada di bawah ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mewajibkan seluruh emiten memenuhi free float sebesar 7,5%.

Menurut Dini, pihak pemegang saham yakni SMBCI akan melakukan aksi korporasi di bulan Agustus 2019 berupa pelepasan saham untuk menjadi saham publik sekitar 4% untuk memenuhi ketentuan free float.

"Sudah ditemukan calon pembelinya. Namun, masih digodok pricing-nya," katanya saat ditemui di kantor pusat BTPN, Rabu (14/8).

Baca Juga: BTN terapkan bunga 8,99% melalui program KPR Merah Putih

Pihaknya melanjutkan, rencana tersebut juga sudah diinformasikan ke OJK Pasar Modal, OJK Perbankan dan BEI. Adapun, skema penjualan saham tersebut bersifat langsung (direct sell) alias tidak melalui bursa.

Jika tak ada aral melintang, dipastikan transaksi tersebut akan selesai pada 18 - 19 Agustus 2019 mendatang. "Deadline dari BEI bulan September 2019, sesuai regulasi diberikan 6 bulan untuk memenuhi free float. Tapi, akan dilakukan lebih cepat dari target," terangnya.

Hingga saat ini, menurut Dini proses tersebut hanya tinggal menunggu tanda tangan sebagai pengesahan dari beberapa pihak.

Baca Juga: BRI borong 4 penghargaan di IDX Channel Innovation Award

Sebagai informasi saja, berdasarkan laman resmi Bank BTPN perseroan per 31 Maret 2019 tercatat Sumitomo Mitsui Banking Corporation memiliki 97,34% saham Bank BTPN.

Selanjutnya, 1,02% saham dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk, 0,15% milik PT Bank Negara Indonesia Tbk, 0,32% saham publik dan 1,17% treasury stock.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi