Bank Bukopin (BBKP) bukukan laba bersih Rp 53,7 miliar kuartal I 2020



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  PT. Bank Bukopin Tbk (BBKP) optimistis dapat tetap memacu bisnis di tengah tekanan krisis pandemi Covid-19 dengan mengandalkan segmen konsumer dan UMKM. Karena itu, BBKP berhasil membukukan laba bersih Rp 53,7 miliar.

Dalam siaran pers, Kamis (30/4), Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, hingga kuartal I 2020, Bank Bukopin berhasil mencatatkan pertumbuhan laba operasional sebesar 88% menjadi Rp 90,5 miliar.

Peningkatan laba operasional ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 19,8% dan pendapatan operasional lainnya sebesar 44,8% secara year on year (yoy).


Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 6,3%, bunga BCA 4,1%, Mandiri 5,6%, BNI 5,6%, BRI 5,6%

Peningkatan pendapatan operasional lainnya selaras dengan strategi Bank untuk memfokuskan ekspansi pada produk-produk trade finance seperti flexy bill, flexy pay, fley gas dan flexy health.

Pada periode tersebut, kredit yang disalurkan Perseroan secara year-to-date (ytd) tumbuh sebesar 2,4% menjadi Rp 71,2 triliun dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 77,89 triliun.

Dari sisi kualitas kredit, Perseroan berhasil menjaga posisi NPL (net) pada angka 3,40%, membaik dibandingkan periode tahun 2019.

Secara keseluruhan, hingga kuartal I 2020 Bank Bukopin berhasil menjaga posisi aset pada angka Rp 100,80 triliun, sementara laba sebelum pajak terjaga sebesar Rp 63,7 miliar, tumbuh tipis 1,2% secara yoyr. Sementara laba bersih Perseroan hingga kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp 53,7 miliar.

Baca Juga: Bukopin Syariah tawarkan tabungan gratis sedekah

Sebagai bentuk kepedulian Bank Bukopin terhadap pandemi COVID-19, Perseroan telah menyalurkan bantuan yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk kebutuhan pokok/sembako kepada masyarakat yang terkena dampak COVID–19.

Eko mengatakan untuk mengantisipasi dampak krisis akibat pandemi Covid-19 Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk melakukan ekspansi kredit secara selektif.

“Kami fokus dan konsisten untuk menjaga pertumbuhan bisnis melalui segmen ritel dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) rendah, yaitu segmen konsumer dan UMKM,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli