JAKARTA. Besarnya ceruk pasar asuransi membuat PT Bank Bukopin Tbk tertarik mendirikan anak usaha asuransi. Langkah tersebut merupakan salah satu strategi diversifikasi bisnis Bank Bukopin."Dengan penduduk sekitar 250 juta, peluang pasar asuransi masih sangat besar," kata Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, kepada KONTAN, usai peluncuran Program Tabungan Siaga Bukopin Berhadiah, Selasa (1/6).Ke depan, anak usaha asuransi akan melengkapi lini bisnis Bank Bukopin seperi Bank Bukopin Syariah, perusahaan pembiayaan Bank Bukopin, dan Swamitra. Tri Joko bilang, ekspansi ini wajar mengingat bank bisa memperluas sayap bisnisnya di sektor jasa keuangan melalui anak usaha. Salah satu contohnya adalah Bank Mandiri yang memiliki anak usaha Bank Sinar Harapan Bali, asuransi AXA, Bank Syariah Mandiri, dan Tunas Finance."Tapi ini masih kami kaji. Rencana ini masih jangka panjang dan belum masuk strategi tahun ini," tegasnya.Dalam pengkajian tersebut, ada dua rencana pendirian anak usaha asuransi, yaitu mendirikan sendiri atau membeli asuransi yang ada. Dari dua opsi, Tri Joko mengatakan, lebih efisien jika membeli asuransi yang sudah ada. Namun, dia masih enggan mengatakan strategi mana yang akan ditempuh Bukopin."Ini masih kajian awal. Untuk sementara kami belum menentukan langkah yang mana: apakah mendirikan baru atau membeli asuransi yang sudah ada," kata Tri Joko.Per akhir kuartal I 2010, aset Bukopin tercatat sebesar Rp 39,19 triliun atau naik 12,71% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 34,77 triliun. Laba bersih Bukopin sebesar Rp 113,95 triliun atau tumbuh 16,98% dari akhir kuartal I 2009.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Bukopin Kaji Pendirian Anak Usaha Asuransi
JAKARTA. Besarnya ceruk pasar asuransi membuat PT Bank Bukopin Tbk tertarik mendirikan anak usaha asuransi. Langkah tersebut merupakan salah satu strategi diversifikasi bisnis Bank Bukopin."Dengan penduduk sekitar 250 juta, peluang pasar asuransi masih sangat besar," kata Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, kepada KONTAN, usai peluncuran Program Tabungan Siaga Bukopin Berhadiah, Selasa (1/6).Ke depan, anak usaha asuransi akan melengkapi lini bisnis Bank Bukopin seperi Bank Bukopin Syariah, perusahaan pembiayaan Bank Bukopin, dan Swamitra. Tri Joko bilang, ekspansi ini wajar mengingat bank bisa memperluas sayap bisnisnya di sektor jasa keuangan melalui anak usaha. Salah satu contohnya adalah Bank Mandiri yang memiliki anak usaha Bank Sinar Harapan Bali, asuransi AXA, Bank Syariah Mandiri, dan Tunas Finance."Tapi ini masih kami kaji. Rencana ini masih jangka panjang dan belum masuk strategi tahun ini," tegasnya.Dalam pengkajian tersebut, ada dua rencana pendirian anak usaha asuransi, yaitu mendirikan sendiri atau membeli asuransi yang ada. Dari dua opsi, Tri Joko mengatakan, lebih efisien jika membeli asuransi yang sudah ada. Namun, dia masih enggan mengatakan strategi mana yang akan ditempuh Bukopin."Ini masih kajian awal. Untuk sementara kami belum menentukan langkah yang mana: apakah mendirikan baru atau membeli asuransi yang sudah ada," kata Tri Joko.Per akhir kuartal I 2010, aset Bukopin tercatat sebesar Rp 39,19 triliun atau naik 12,71% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 34,77 triliun. Laba bersih Bukopin sebesar Rp 113,95 triliun atau tumbuh 16,98% dari akhir kuartal I 2009.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News