KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) optimistis melanjutkan kinerja positifnya pada tahun ini, dengan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 10% di 2024. Optimisme tersebut berkaca pada hasil kinerja pada kuartal I-2024, dimana Bank Bumi Arta mencatatkan pertumbuhan laba signifikan sebesar 264% yoy menjadi Rp 29,16 miliar. Meskipun jika dilihat penyaluran kredit Bumi Arta tercatat mengalami penurunan dari Rp 3,92 triliun menjadi Rp 3,89 triliun pada kuartal I-2024.
"Tahun 2024 ini, memang kami rencana akan tumbuh sekitar 10% untuk kreditnya. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) akan mengikuti pertumbuhan kredit," ungkap Edwin Suryahusada, Direktur Pengembangan Bisnis dan Keuangan Bank Bumi Arta kepada Kontan.
Baca Juga: Kinerja Bank Milik Fintech Terus Membaik, Harga Saham Berpotensi Naik? Lebih lanjut Edwin menyebut pihaknya akan fokus menyalurkan kredit ke sektor
supply chain financing, seperti distributor dan pembiayaan para dealer-dealer otomotif, dan
dealer financing. Hal ini dikarenakan penggunaan kredit di segmen tersebut sudah jelas dan terukur, dimana setiap pencarian kredit harus memiliki
underlying dokumennya. "Sehingga, kemungkinan terjadi
side stream itu sangat kecil," tambahnya. Di sisi lain dengan berakhirnya kebijakan restrukturisasi Covid-19, Edwin menyebut bank telah berhasil menyelesaikan kredit bermasalahnya dengan sangat baik. Alhasil rasio NPL bank Bumi Arta tercatat menurun secara tahunan dari 4,82% menjadi 3,88% per Maret 2024. "Berkat kerjasama dengan para debitur, kami berhasil melakukan penyelesaian kredit tersebut, dan saat ini sudah semuanya sudah keluar dari kredit restrukturisasi Covid-19 ini. Jadi, kita sudah selesai dan bisa melewati dengan baik," ungkapnya. Ke depan pihaknya akan menjaga kualitas kredit terus membaik dengan melakukan pendekatan personal kepada para debitur demi mendapatkan
win-win solution dalam menyelesaikan kewajiban kreditnya kepada Bank Bumi Arta.
Baca Juga: Kinerja Lesu, Saham Emiten Perbankan dalam Tren Penurunan Sementara itu dengan tantangan suku bunga tinggi yang menimpa industry perbankan saat ini, Edwin menyebut perseroan tidak memiliki masalah terhadap pengetatan likuiditas dalam mendorong ekspansi kreditnya tahun ini. Pasalnya Bank Bumi Arta sebagai bank yang sudah bediri sejak tahun 1977 atau lebih dari 50 tahun lamanya, telah memiliki nasabah loyal. Sehingga bank akan lebih fokus pada kenyamanan dan keamanan nasabah dalam menyimpan dananya. Adapun tahun ini Bank Bumi Arta menargetkan pertumbuhan DPK di kisaran 6,3%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi