Bank BUMN janji konsolidasi ATM di awal Desember



JAKARTA. Tak mudah menyatukan empat kepala menjadi satu. Tapi, empat bank BUMN terus berupaya untuk menggabungkan anjungan tunai mandiri (ATM) di penghujung tahun 2015 ini. Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, pihaknya masih melakukan konsolidasi internar dengan tiga bank BUMN lainnya. "Jika tidak ada hambatan, konsolidasi ATM BUMN akan terwujud di Desember 2015," kata Anggoro, Kamis (19/11). Sebelumnya, sejak awal tahun 2015, Kementerian BUMN telah mendorong empat bank berplat merah yaitu BNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) untuk melakukan konsolidasi ATM. Tujuannya, efisien bagi bank dan lebih murah bagi nasabah. Tahap awal, empat bank BUMN akan menggabungkan 50 ATM. Jika berjalan mulus, maka empat bank akan menambah jumlah penggabungan 200 ATM untuk masing-masing bank sehingga total konsolidasi mesin anjungan mencapai 800 ATM di kuartal I-2016. "Langkah awal, konsolidasi ATM ini menggunakan mesin ATM dari masing-masing bank," tambahnya. Kemudian, lokasi awal untuk penggabungan 50 ATM ini di Jakarta. Kenapa Jakarta? alasannya agar lebih memudahkan untuk memantau perkembangkan konsolidasi.

Sedangkan, lokasi untuk penggabungan 800 ATM masih dicari. Yang jelas, empat bank BUMN sepakat untuk memilih lokasi yang terjangkau untuk terakses oleh bank dan nasabah. Selanjutnya, empat bank berplat merah ini berminat untuk membentuk satu jenis ATM menggunakan LINK sebagai switching. LINK merupakan jaringan ATM khusus antar bank BUMN. Saat ini, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) adalah pemilik LINK dengan Telkomsigma anak usaha Telkom selaku pengelola. Namun, LINK ini belum dimiliki satu entitas bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie