Bank BUMN menuai kinerja positif sepanjang 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2018, industri perbankan di Indonesia membukukan kinerja positif. Hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa indikator seperti kredit perbankan yang tumbuh hingga 12,9%, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) sebesar 1,14%.

Kinerja baik secara nasional itu juga dicatatkan oleh beberapa bank yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Setidaknya ada empat bank pelat merah yang melantai di bursa.

Kelima bank itu adalah Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Tabungan Negara (BBTN). Keempat bank itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang sama-sama positif.


Ambil contoh misalnya BBRI. Secara pendapatan, bank tersebut memiliki jumlah pendapatan paling besar diantara bank plat merah yang lain. Pada tahun 2018 lalu, BRI mencatat pendapatan sebesar Rp 77,6 triliun. Jumlah tersebut lebih banyak 6,3% dibanding tahun 2017 dimana emiten ini mendapatkan pendapatan sebesar Rp 73,01 triliun. Kenaikan laba BBRI mencapai 11,6% pada tahun 2018 lalu dengan nominal sebesar Rp 32,04 triliun.

Setelah BBRI, ada BMRI yang menduduki posisi kedua dalam jumlah pendapatan tertinggi selama tahun 2018. Pendapatan yang berhasil dihimpun oleh BMRI sebesar Rp 54,62 triliun. Dibanding periode sebelumnya, yaitu pada tahun 2017, pendapatan BMRI tumbuh sebesar 5,07%. Sedangkan untuk labanya sendiri, BMRI berhasil menghimpun sebesar Rp 25,02 triliun atau sekitar 21,2% dibanding tahun sebelumnya.

BBNI mengikuti BMRI dengan jumlah pendapatan mencapai Rp 35,45 triliun sepanjang 2018. Dibanding periode sebelumnya emiten itu menghimpun pertumbuhan pendapatan sebesar 11%. Sedangkan dari segi laba, BBNI tercatat mendapatkan pertumbuhan laba sebesar 10,03%. Pada periode itu, laba yang dicatatkan BBNI sebesar Rp 15,02 triliun.

Bank BUMN lain yang juga memiliki kinerja positif adalah Bank Tabugan Negara (BBTN). Bank ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan tipis sebesar 3,65% dengan valuasi pendapatan sebesar Rp 11,9 triliun. 

Pertumbuhan pendapatan itu juga diikuti dengan jumlah laba BTN yang bisa diraup yakni sebesar Rp 3,20 triliun. Jumlah laba itu naik sebesar 5,96% dibanding dengan tahun 2017 dimana laba yang diperoleh BTN sebesar Rp 3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi