Bank BUMN Perkuat Anak Usaha, Siapa Dapat Kontribusi Paling Tinggi?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi perbankan memperbanyak anak usaha tampaknya semakin membuahkan hasil. Itu tercermin dari kontribusi laba dari anak usaha yang terus menunjukkan pertumbuhan positif. 

Anak usaha PT Bank Mandiri Tbk sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini berhasil mencetak laba bersih Rp 5,97 triliun, meningkat 48,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,01 triliun. 

Namun, tidak semua anak usaha itu dimiliki Bank Mandiri sepenuhnya. Sehingga total kontribusinya laba itu perseroan sesuai dengan kepemilikan saham mencapai Rp 3,16 triliun, naik 31,8% dari Rp 2,39 triliun pada sembilan bulan pertama 2021. 


Sementara total laba bersih Bank Mandiri di periode itu mencapai Rp 30,65 triliun, tumbuh 59,4% dari September 2021. Itu artinya, kontribusi laba dari anak usaha mencapai 10,3%. Itu meningkat sedikit dibanding tiga kuartal I tahun lalu yang menyumbang 10,1%. 

Baca Juga: CIMB Niaga Optimistis Kredit UMKM Tumbuh Dobel Digit Tahun Depan

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkontribusi paling tinggi. Sembilan bulan pertama tahun ini, bank ini meraup laba bersih Rp 3,2 triliun atau tumbuh 42% secara tahunan atau year on year (YoY). BSI menyumbang kontribusi Rp 1,62 triliun ke Bank Mandiri atau naik 26,6% YoY. 

Lalu, Bank Mandiri Taspen yang membukukan laba bersih Rp 905 miliar atau melesat 93% YoY menyumbang kontribusi Rp 463 miliar ke Bank Mandiri atau naik. Axa Mandiri yang menghasilkan laba bersih tumbuh 26% jadi Rp 887 miliar memberi kontribusi Rp 453 miliar.

Selain itu, Bank Mandiri juga mendapatkan kontribusi laba dari  Mandiri Tunas Finance sebesar Rp 261 miliar dan dari anak usaha lainnya Rp 360 miliar. 

Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, perseroan akan terus bersinergi dengan perusahaan anak untuk menyediakan layanan ekosistem jasa keuangan yang lengkap. Dengan begitu akan mendorong pertumbuhan kinerja anak usaha tersebut. 

"Dalam meningkatkan kontribusi perusahaan anak, Bank Mandiri terus mengoptimalkan potensi semua  ekosistem Mandiri Group, termasuk cross selling produk-produk finansial atas customer based kami yang besar dengan memanfaatkan sinergi dari sisi platform & teknologi, serta menjalankan prinsip risk management dari perusahaan induk," kata Sigit pada Kontan.co.id, Selasa (8/11).

Selain itu, lanjutnya, Bank Mandiri melalui Mandiri Capital Indonesia (MCI) juga bekerja sama dengan pemain baru untuk dapat mengembangkan proposition baru untuk memperkaya ekosistem perseroan.

Kemudian, Bank Mandiri juga terus mendorong pertumbuhan perusahaan anak yang memang sedang pada growth momentum. "Ini termasuk apabila ada kebutuhan permodalan." ujar Sigit. 

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan kontribusi dari anak usaha sebesar Rp 785,8 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini atau meningkat 76,3% YoY. Itu terdiri dari kontribusi laba Rp257 miliar, fee based income Rp 308 miliar, dan dividen Rp 220,7 miliar. 

Seperti diketahui, BNI hingga kuartal III 2022 meraup laba bersih Rp 13,6 triliun atau melesat 76,8% YoY. Dengan begitu kontribusi anak usaha mencapai 5,7%, stabil dari kontribusi di periode yang sama tahun lalu. 

BNI saat ini memiliki enam perusahaan anak dan dua cucu usaha. BNI Life tercatat jadi penghasil laba tertinggi yakni sebesar Rp 202,7 miliar atau naik dari Rp 31,6 miliar pada September 2021 dan disusul oleh Bank Mayora yang mencatat laba naik dari Rp 32,7 miliar.

Baca Juga: Bank Neo Commerce Pastikan Pemenuhan Modal Inti Tercapai di November 2022

"Sejalan dengan agenda transformasi, BNI telah me-refocusing bisnis akan usaha dan penguatan management," tulis manajemen BNI dalam materi presentasi kinerja kuartal III 2022. 

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) belum merilis laporan keuangan kuartal III 2022. Namun, anak usaha perseroan telah menyumbang kontribusi laba 10,6% terhadap grup sepanjang semester I tahun ini. Laba bersih BRI mencapai Rp 24,88 triliun atau melonjak 98% YoY. Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya, kontribusi anak usaha justru minus 4,5% terhadap group alias menyumbang rugi. 

Dari sisi aset, anak usaha berkontribusi 9,9% terhadap aset BRI Group, meningkat dari semester I 2021 yang hanya menyumbang 9,3%. Kontribusi laba tertinggi berasal dari Pegadaian yang mencapai 7,1%. Adapun sepanjang 2021, kontribusinya baru 1,7%. Selanjutnya datang dari PMN dengan kontribusi 1,8%, BRI Life berkontribusi 0,6%, dan Bank Raya menyumbang 0,6%.

Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, perseroan akan terus mendorong anak usaha meningkatkan kontribusinya terhadap laba group melalui perbaikan pendapatan dan efisiensi biaya dengan mengoptimalkan sinergi BRI Group serta didukung digitalisasi produk dan proses bisnis. 

"Ke depannya, Perusahaan Anak BRI akan menjadi salah satu kontributor utama bagi laba BRI dan secara persentase akan terus meningkat kontribusinya. Hal itu dilakukan mewujudkan aspirasi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion," kata Aestika pada KONTAN, Senin (22/8).

Lebih lanjut, Aestika mengatakan dukungan ke anak usaha dilakukan melalui sinergi diantaranya dalam hal kerjasama pemasaran/penjualan produk, sinergi IT, human capital, dan sharing resources lainnya.

Ia bilang, perusahaan anak BRI yang tergabung dalam BRI Group digunakan untuk tiga fungsi utama. Pertama adalah untuk diversifikasi income, yang kedua adalah untuk spreading risk, dan yang ketiga adalah memperkuat customer base BRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi