KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bank pelat merah kian deras. Salah satu yang terbesar yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang sejak Januari - Juni 2019 telah menyalurkan KUR senilai Rp 50,3 triliun kepada lebih dari 2,4 juta debitur. Jumlah tersebut setara dengan 57,8% dari target penyaluran KUR BRI yang dijatah oleh Pemerintah di tahun 2019 sebesar Rp 86,97 triliun.
Baca Juga: Penjualan SBR007 di Bank BTN telah mencapai 60% dari target yang ditetapkan Dalam keterangan resminya, Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto mengungkap bahwa KUR Mikro masih mendominasi penyaluran KUR BRI yang kini telah mencapai Rp 44 triliun. "Sisanya, yakni KUR kecil telah disalurkan sebesar Rp 6,1 triliun dan KUR TKI sebesar Rp 92 miliar," ujarnya pekan lalu. Pihaknya menjelaskan, salah satu pendorong penyaluran KUR BRI yakni program Kewirausahaan Pertanian yang dilengkapi oleh 286 daerah binaan perseroan di seluruh Indonesia. Program kewirausahaan pertanian merupakan program yang bertujuan mendorong petani dengan skala ekonomi tertentu untuk berkelompok menjadi wirausaha baru melalui dukungan sarana prasarana modern. Program ini akan ditargetkan bisa mengerek nilai tambah bagi petani agar makin sejahtera.
Baca Juga: Suku bunga acuan turun jadi angin segar pengguna KPR Penyaluran tersebut memang sejalan dengan arahan dari Pemerintah agar setidaknya 40% dari total realisasi KUR masuk ke sektor produktif salah satunya pertanian. Tidak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga aktif mendorong pemenuhan target realisasi KUR tahun ini. Kepala Divisi Bisnis Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan sampai dengan semester I 2019 realisasi KUR BNI sudah mencapai Rp 9,5 triliun. Menurut Bambang, jumlah tersebut sudah hampir menyentuh 60% dari target yang ditetapkan Pemerintah ke BNI sebesar Rp 16 triliun tahun ini.
Baca Juga: Per Mei 2019, BCA Finance salurkan pembiayaan mobil bekas Rp 4,87 triliun "Penyaluran KUR BNI ke sektor produksi (pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa-jasa) sekitar 51% dari total penyaluran KUR," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).
Salah satu penopang dan strategi bank berlogo 46 ini dalam menyalurkan KUR antara lain dengan memanfaatkan teknologi digital guna memudahkan proses pengajuan. Pun, selain lebih cepat menurut Bambang cara tersebut mampu membuat penyaluran lebih efisien dan tepat sasaran. Ke depan, pendekatan digital bakal lebih digodok oleh perseroan. "Kami sudah
launching pada 5 Juli 2019, sehingga kami mulai pakai layanan digital untuk mengembangkan UMKM," sambungnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi