JAKARTA. Meski sudah diketok palu, Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU P3) masih memicu pro-kontra. Para bankir bank milik negara (BUMN) menilai untuk meningkatkan pembiayaan pertanian tidak memerlukan unit khusus pertanian seperti diatur dalam beleid anyar tersebut. Pasalnya, bank sudah memiliki program penyaluran kredit pertanian. Direktur Komersial dan Bisnis Banking Bank Mandiri, Sunarso mengatakan, unit khusus pertanian tidak perlu karena akan tumpang tindih dengan program pembiayaan pertanian yang selama ini dijalankan bank. Untuk sektor pertanian, bank pelat merah ini memiliki unit agro based group di bawah direktorat corporate banking. "Kami punya business banking center yang melayani usaha kecil dan menengah yang di antaranya membiayai pertanian," ujar Sunarso kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Direktur Keuangan Bank Rakyart Indonesia (BRI), Achmad Baiquni menimpali, BRI memang tidak memiliki unit khusus pertanian. Tetapi penyaluran pembiayaan pertanian dilakukan oleh anak usahanya yakni Bank BRI Agro. Maklum, fokus BRI Agro adalah pembiayaan pertanian dan perkebunan. "Saat ini, sebesar 60% portofolio pembiayaan BRI Agro untuk sektor agrobisnis," ujarnya.
Bank BUMN: Unit pertanian tidak perlu
JAKARTA. Meski sudah diketok palu, Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU P3) masih memicu pro-kontra. Para bankir bank milik negara (BUMN) menilai untuk meningkatkan pembiayaan pertanian tidak memerlukan unit khusus pertanian seperti diatur dalam beleid anyar tersebut. Pasalnya, bank sudah memiliki program penyaluran kredit pertanian. Direktur Komersial dan Bisnis Banking Bank Mandiri, Sunarso mengatakan, unit khusus pertanian tidak perlu karena akan tumpang tindih dengan program pembiayaan pertanian yang selama ini dijalankan bank. Untuk sektor pertanian, bank pelat merah ini memiliki unit agro based group di bawah direktorat corporate banking. "Kami punya business banking center yang melayani usaha kecil dan menengah yang di antaranya membiayai pertanian," ujar Sunarso kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Direktur Keuangan Bank Rakyart Indonesia (BRI), Achmad Baiquni menimpali, BRI memang tidak memiliki unit khusus pertanian. Tetapi penyaluran pembiayaan pertanian dilakukan oleh anak usahanya yakni Bank BRI Agro. Maklum, fokus BRI Agro adalah pembiayaan pertanian dan perkebunan. "Saat ini, sebesar 60% portofolio pembiayaan BRI Agro untuk sektor agrobisnis," ujarnya.